suara hijau

Pemerintah Janji Beri Insentif untuk Mobil Hidrogen

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 16 April 2025 | 20:48 WIB
Pemerintah Janji Beri Insentif untuk Mobil Hidrogen
Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Hidrogen Toyota di Karawang, Jawa Barat diresmikan Selasa (11/2/2025). [Antara]

Suara.com - Pemerintah berjanji akan memberikan insentif untuk mobil hidrogen, terutama bagi perusahaan otomotif yang berinvestasi di Tanah Air.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyampaikan akan membahas pemberian insentif untuk mobil hidrogen apabila terdapat investor yang tertarik di sektor tersebut.

“Kami lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kami minta proposal mereka. Kalau oke, kami akan jalankan (insentifnya),” ucap Bahlil ketika ditemui setelah pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa (16/4/2025).

Menurut Bahlil, pola masuknya mobil hidrogen ke Indonesia akan mirip dengan masuknya mobil listrik saat itu.

Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]
Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]

Ia merujuk pada pengalamannya dengan Hyundai. Ketika Hyundai ingin membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Bahlil yang saat itu merupakan Menteri Investasi melakukan mediasi.

“Nanti tinggal lihat, variabel mana yang pemerintah bisa hadir untuk memberikan insentif agar memungkinkan dia melakukan investasi,” ucap Bahlil.

Saat ini, regulasi yang mengatur ihwal ekosistem mobil hidrogen pun belum ada, sebab hidrogen merupakan hal baru bagi Indonesia.

Pembentukan regulasi nantinya membutuhkan diskusi yang lebih mendalam dengan para pelaku di industri hidrogen, terlebih untuk merespons investor yang ingin melakukan investasi hidrogen di Indonesia.

Apabila potensi pasarnya sudah berkembang dan pengembangan ekosistemnya sudah baik, tutur Bahlil, maka pemerintah akan melakukan penyesuaian.

Baca Juga: Stasiun Pengisian Hidrogen Toyota Diresmikan di Karawang

“Nanti penyesuaiannya win-win. Kami maunya kompetisi. Semakin murah, semakin baik. Kami akan melakukan pemetaan,” kata Bahlil.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah membuka acara Global Hydrogen Summit perdana di Indonesia, yang menandai dukungan pemerintah ihwal pemanfaatan hidrogen dalam industri strategis nasional.

Ilustrasi Toyota Mirai. (Favcars)
Ilustrasi Toyota Mirai. (Favcars)

Bahlil menyampaikan bahwa pengembangan hidrogen selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kedaulatan dan swasembada energi. Adapun pengembangan hidrogen dapat ditempuh melalui program hilirisasi yang kini diusung oleh pemerintah.

Menurut dia, pemanfaatan hidrogen dapat turut mendukung industri strategis nasional, salah satunya di sektor transportasi. Akan tetapi, yang menjadi tantangan ke depannya adalah bagaimana industri mobil hidrogen dapat bersaing dengan mobil listrik.

Sejauh ini ada satu pabrikan otomotif utama yang dinilai serius mengembangkan energi berbasis hidrogen di Indonesia. Pertama adalah Toyota, yang telah memiliki stasiun pengisian hidrogen di Karawang, Jawa Barat.

Pada Februari kemarin, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bahar Hidrogen (SPBH) atau Hydrogen Refueling Stasion (HRS) di pabrik Karawang, Jawa Barat.

Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto ketika itu mengatakan pembangunan HRS Toyota itu menandai angkah penting menuju transisi energi bersih.

“Peluncuran fasilitas HRS ini menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama dengan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih," kata Nandi.

"Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar lanjut Nandi.

Pada acara peluncuran ini, beberapa teknologi Hidrogen ditampilkan, termasuk griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). 

Hyundai Motor Group pada Selasa (15/4/2025), mengumumkan akan membangun ekosistem waste-to-hidrogen (W2H) dan dan stasiun pengisian hidrogen di Jawa Barat. [Dok HMID]
Hyundai Motor Group pada Selasa (15/4/2025), mengumumkan akan membangun ekosistem waste-to-hidrogen (W2H) dan dan stasiun pengisian hidrogen di Jawa Barat. [Dok HMID]

HRS Toyota Indonesia memiliki dua tipe sistem tekanan yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC.

Ini merupakan stasiun pengisian bahan hidrogen kedua di Indonesia, setelah Pertamina membangun fasilitas yang sama pada tahun lalu di Senayan, Jakarta.

Pabrikan kedua adalah Hyundai, yang pada pekan ini mengumumkan akan membangun ekosistem hidrogen dari daur ulang sampah di Bandung, Jawa Barat.

Hyundai mengatakan pihaknya berencana membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di TPA Sarimukti, Bandung, Jawa Barat. Hidrogen akan dihasilkan dari mengolah sampah di fasilitas tersebut.

Selain itu, Hyundai sendiri juga sudah memiliki mobil hidrogen. Salah satunya adalah Hyundai N Vision 74 yang dipamerkan di GIIAS 2024 lalu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI