Suara.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku masih menunggu keputusan resmi pemerintah terkait rencana pelonggaran tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sebelumnya ditetapkan sebesar 40 persen.
Marketing and Corporate Communication Director PT ADM, Sri Agung Handayani menyampaikan, sejauh ini belum ada petunjuk pelaksanaan (Juklak) dari pemerintah.
“Itu kan (pelonggaran TKDN) baru disampaikan secara verbal. Kita menunggu arahannya seperti apa oleh kementerian yang berkaitan dengan industri otomotif. Aplah untuk induatri teknologi, otomotif, atau seluruhnya,” kata Sri Agung Handayani, di Jakarta, Kamis (16 April 2025).
![Proses pengelasan menggunakan teknologi robotik terkini di fasilitas Body di Pabrik KAP 2 Daihatsu. [Dok. PT ADM]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/27/93638-proses-pengelasan-menggunakan-teknologi-robotik-terkini-di-fasilitas-body-di-pabrik-kap-2-daihatsu.jpg)
Daihatsu sendiri menjadi salah satu pabrikan otomotif yang hampir seluruh modelnya sudah mengantongi TKDN setidaknya 80 persen.
Hal itu dinilai jadi salah satu alasan mengapa harga mobil Daihatsu bisa kompetitif dan dapat jadi pilihan utama first car buyer atau pembeli mobil pertama.
“Kami memang sudah cukup lama berkomitmen di awal, kemudian ada program LCGC. Itu harus kita tunggu, kebijakannya seperti apa,” ujar Agung.
Agung menambahkan, pihaknya meyakini bahwa pemerintah akan memperhatikan banyak sektor jika bicara soal TKDN di industri otomotif.
“Pasti (pemerintah) akan melihat seberapa besar keterlibatan UMKM dalam bisnis manufaktur yang ada di seluruh pabrikan di Indonesia,” papar Agung.
Penjualan Mobil Daihatsu
Baca Juga: Presiden Prabowo Berniat Longgarkan TKDN, Pabrikan China Tersenyum Lebar?
Daihatsu menutup Kuartal I dengan penjualan ritel mencapai sebanyak 36.917 unit. Pada saat yang sama, pasar otomotif nasional selama tiga bulanan hingga Maret catatkan raihan sekitar 210 ribu unit, sehingga market share penjualan ritel Daihatsu sebesar 17,5 persen.

Hingga Maret 2025 ini penjualan mobil Daihatsu didukung oleh 3 model, mulai dari LCGC MPV Daihatsu Sigra yang menjadi kontributor utama penjualan Daihatsu dengan penjualan sebanyak 11.594 unit atau berkontribusi sebesar 31 persen, disusul mobil komersil Daihatsu Gran Max Pick Up sebanyak 9.596 unit sebesar 26 persen, serta Terios sejumlah 4.439 unit atau sekitar 12 persen.
Secara bulanan, penjualan Daihatsu pada Maret 2025 juga alami kenaikan dengan volume sebanyak 13.111 unit, atau naik sebesar 4,9 persen dibandingkan bulan Februari 2025 dengan volume 12.501 unit.
“Kami bersyukur penjualan Daihatsu pada bulan Maret lalu catatkan capaian positif didukung dengan momentum Lebaran, dimana momen ini ditunggu masyarakat sehingga kebutuhan kendaraan yang andal dan nyaman menjadi semakin penting. Kami berkomitmen untuk terus menyediakan produk sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya bagi mereka yang ingin memiliki mobil pertama," ujar Sri Agung Handayani.
Strategi Daihatsu Dongkrak Penjualan
Dalam hal penjualan, Daihatsu berikan beragam promo menarik, seperti DAIFIT (Daihatsu Idul Fitri) yang berlangsung hingga 30 April 2025. Program ini juga berikan hadiah menarik bagi pelanggan yang beruntung dengan kesempatan hadiah umroh untuk 9 orang pemenang.
Daihatsu juga berikan program servis, khususnya bagi pelanggan yang belum sempat servis kendaraan lebih dari 12 bulan lewat promo istimewa “Daihatsu Car Check Up 2025” dan nikmati berbagai layanan mulai dari pengecekan gratis hingga paket servis dengan harga terjangkau, dan berlaku hingga 30 Juni 2025.
Tak hanya pemilik mobil baru, Daihatsu juga manjakan pelanggan yang baru memiliki mobil bekas Daihatsu dan ingin merawat kendaraannya tetap prima melalui promo SEHATI (Second Hand Activation).