Suara.com - Pasar sepeda motor Amerika Serikat, yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang paling stabil di dunia, kini menghadapi tantangan besar.
Menurut laporan dari Motorcycle Data, awal tahun 2025 menunjukkan penurunan permintaan konsumen yang sangat cepat, dengan total penjualan hingga Maret hanya mencapai 108.888 unit, turun 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka ini menjadikan kuartal pertama tahun ini sebagai yang terburuk dalam satu dekade terakhir.
Di tengah penurunan ini, Harley-Davidson—ikon sepeda motor asal Amerika—mengalami pukulan keras, kalah dari Kawasaki yang berhasil menempati posisi kedua di pasar AS.
Tantangan Ekonomi yang Mempengaruhi Pasar Sepeda Motor
Kondisi ekonomi AS saat ini tidak mendukung pemulihan cepat di sektor otomotif. Efek inflasi akibat tarif baru membuat konsumen dan bisnis melakukan pembelian di awal 2025 untuk menghindari kenaikan harga.
Namun, aktivitas perdagangan cenderung melambat di paruh kedua tahun ini dan diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.
Laporan menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat akan tumbuh sebesar 2,9 persen di tahun ini dan melambat menjadi 1,4 persen pada 2026.
Perlambatan ini diperparah dengan pemotongan pengeluaran pemerintah dan PHK yang terus berlangsung, mengurangi daya beli masyarakat dan berdampak langsung pada penjualan sepeda motor.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Sepeda Motor Bekas, Harga Kurang dari 5 Juta Rupiah
Meski ekonomi tetap tumbuh dengan proyeksi 2,6 persen di 2025, pasar sepeda motor menghadapi penurunan permintaan yang signifikan, terutama di segmen sepeda motor premium seperti Harley-Davidson.