Apa pelajaran dari semua ini? Pertama, transisi dari produsen gadget ke dunia otomotif bukan hal kecil.
Ini seperti naik tingkat dari permainan biasa ke level tersulit. Kedua, dalam dunia otomotif, kepercayaan konsumen sangat mahal dan sulit diraih. Satu kesalahan bisa berdampak besar.
Dan ketiga, tidak ada salahnya untuk melambat sejenak demi memastikan arah yang diambil benar.
Meski sedang berada dalam masa sulit, Xiaomi belum menyerah. Mereka tetap melanjutkan pengembangan SU7 dengan semangat. Mungkin mereka mengambil filosofi: jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.
Setiap kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan, selama pelajarannya tidak diabaikan.
Kisah Xiaomi dan SU7 saat ini memang penuh drama, tetapi justru di situ letak menariknya. Ini bukan sekadar cerita tentang teknologi, tapi tentang ambisi, tantangan, dan bagaimana sebuah perusahaan mencoba menaklukkan dunia baru.
Jalan mereka mungkin masih panjang, tetapi siapa tahu, di akhir cerita nanti, justru akan lahir sebuah kisah sukses yang menginspirasi banyak orang.
Untuk sekarang, kita hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana kelanjutan perjalanan ini. Apakah Xiaomi akan bangkit lebih kuat, atau kisah ini akan menjadi peringatan bagi brand lain?
Satu hal yang pasti: dalam dunia teknologi, perjalanan menuju sukses jarang sekali berjalan lurus. Namun justru itulah yang membuat setiap kisah layak untuk diikuti.
Baca Juga: Beli Mobil Wuling Bisa Bawa Pulang BinguoEV