Namun, insiden paling menyayat datang pada 29 Maret lalu. Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan SU7 menewaskan tiga orang mahasiswi.

Peristiwa ini mengguncang publik dan jadi pengingat bahwa keselamatan dalam otomotif bukan hanya fitur tambahan, melainkan inti dari segalanya.
Dunia mobil, terutama mobil listrik yang masih terus berkembang, menuntut standar tinggi yang tidak bisa dikompromikan.
Di tengah badai kritik dan tekanan, Lei Jun tetap berusaha tegar. Ia mengaku kekuatan dan semangatnya datang dari dukungan para penggemar dan rekan-rekan bisnis.
Kata-katanya di Weibo mencerminkan upaya kerasnya untuk terus maju, meskipun langkahnya sedang terseok.
Apa pelajaran dari semua ini? Pertama, transisi dari produsen gadget ke dunia otomotif bukan hal kecil.
Ini seperti naik tingkat dari permainan biasa ke level tersulit. Kedua, dalam dunia otomotif, kepercayaan konsumen sangat mahal dan sulit diraih. Satu kesalahan bisa berdampak besar.
Dan ketiga, tidak ada salahnya untuk melambat sejenak demi memastikan arah yang diambil benar.
Meski sedang berada dalam masa sulit, Xiaomi belum menyerah. Mereka tetap melanjutkan pengembangan SU7 dengan semangat. Mungkin mereka mengambil filosofi: jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.
Baca Juga: Beli Mobil Wuling Bisa Bawa Pulang BinguoEV
Setiap kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan, selama pelajarannya tidak diabaikan.