Modus Penipuan Segitiga saat Jual Beli Mobil Bekas Masih Marak, Kenali Ciri-cirinya!

Selasa, 10 Juni 2025 | 19:50 WIB
Modus Penipuan Segitiga saat Jual Beli Mobil Bekas Masih Marak, Kenali Ciri-cirinya!
Ilustrasi modus penipuan mobil bekas (Ist
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembeli acap kali menghadapi berbagai risiko dalam bertransaksi jual beli mobil bekas. Paling sering adalah modus penipuan yang dapat merugikan secara finansial.

Penipuan ini bisa terjadi melalui berbagai cara, mulai dari manipulasi harga hingga pemalsuan dokumen kendaraan. Oleh karena itu, memahami ciri-ciri umum dari modus penipuan sangat penting bagi calon pembeli agar terhindar dari transaksi bermasalah.

Salah satu taktik penipuan yang sering digunakan adalah modus segitiga, yang melibatkan penjual asli, pembeli, dan penipu yang bertindak sebagai perantara antara penjual dengan pembeli.

Sebelum mengetahui bagaimana ciri-ciri modus segitiga dalam transaksi jual beli mobil bekas, ketahui dahulu cara kerja penipuan ini.

Cara Kerja Penipuan Segitiga

1. Penipu meniru penjual asli

Penipu akan mengambil foto mobil yang sedang dijual dari penjual asli. Lalu, ia mengunggahnya kembali ke platform jual beli dengan harga lebih murah.

2. Penipu menghubungi penjual asli

Penipu mengontak penjual dengan berpura-pura sebagai pembeli. Sering kali mengklaim akan mengirimkan seseorang, seperti kerabat, untuk memeriksa barang sebelum transaksi.

Baca Juga: Simak 10 Tips Aman Beli Mobil Bekas, Wajib Tahu Biar Enggak Ketipu!

3. Penipu menjalin komunikasi dengan pembeli

Penipu berinteraksi dengan calon pembeli, mengizinkan mereka memeriksa barang langsung dari penjual asli, tetapi melarang mereka menanyakan harga kepada penjual.

4. Pembeli melakukan transaksi

Pembeli mengirimkan uang kepada penipu, sementara penjual asli tidak menyadari bahwa transaksi telah terjadi.

5. Aksi penipuan berhasil

Pada akhirnya, pembeli akan kehilangan uangnya dan tetap tidak mendapatkan mobil yang diinginkan. Penjual asli juga mengalami kerugian karena barangnya tidak terbeli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI