Berapa Kilometer Mobil Bekas yang Bagus? Ini Patokan Idealnya di Indonesia

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 12:00 WIB
Berapa Kilometer Mobil Bekas yang Bagus? Ini Patokan Idealnya di Indonesia
ilustrasi mobil bekas (freepik/tawatchai07)

Suara.com - Saat berburu mobil bekas, angka kilometer pada odometer sering kali menjadi patokan utama bagi calon pembeli. Pertanyaan mengenai kilometer ideal menjadi hal pertama yang muncul, karena dianggap sebagai cerminan dari usia dan kondisi kesehatan sebuah kendaraan.

Angka ini memang penting, namun menetapkan kilometer mobil bekas yang bagus untuk dibeli tidak sesederhana mencari angka terendah. Konteks penggunaan mobil di Indonesia yang sangat beragam membuat angka kilometer bisa menjadi relatif dan terkadang menipu.

Oleh karena itu, memahami patokan ideal dan faktor-faktor lain yang menyertainya adalah kunci untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas. Yuk, intip cara membaca angka kilometer secara bijak agar kamu tidak salah langkah dalam membeli mobil bekas.

Patokan Umum Kilometer Ideal Mobil di Indonesia

ilustrasi mobil bekas (freepik)
ilustrasi mobil bekas (freepik)

Secara umum, para ahli dan pemain di industri mobil bekas Indonesia sepakat pada satu patokan sederhana. Rata-rata penggunaan mobil pribadi yang wajar untuk area perkotaan dan sekitarnya adalah sekitar 15.000 hingga 20.000 kilometer per tahun.

Dengan menggunakan acuan tersebut, kamu bisa membuat perhitungan kasar mengenai kilometer ideal berdasarkan usia mobil. Angka ini bisa menjadi filter awal kamu saat menyortir berbagai pilihan yang ada di pasaran.

  • Usia 1-2 tahun: Idealnya di bawah 40.000 kilometer
  • Usia 3-4 tahun: Idealnya di bawah 80.000 kilometer
  • Usia 5 tahun: Idealnya di bawah 100.000 kilometer
  • Usia 10 tahun: Idealnya di bawah 200.000 kilometer

Jika kamu menemukan mobil dengan angka kilometer yang jauh di bawah rata-rata ini, maka itu bisa jadi sebuah penemuan yang bagus. Sebaliknya, jika angkanya jauh di atas rata-rata, kamu perlu melakukan investigasi lebih mendalam.

Waspada Kilometer Rendah Belum Tentu Baik!

ilustrasi mobil bekas (freepik/jcomp)
ilustrasi mobil bekas (freepik/jcomp)

Angka kilometer yang sangat rendah memang terdengar menggiurkan, namun jangan langsung terbuai. Di Indonesia, ada istilah "mobil simpanan" atau mobil yang sangat jarang dipakai. Kondisi ini justru bisa menyimpan masalah tersembunyi.

Baca Juga: Budget LCGC Dapat Sedan Mewah? Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga

Mobil yang terlalu lama diam bisa mengalami kerusakan pada komponen berbahan dasar karet, seperti seal atau selang, yang menjadi getas dan rentan bocor. Selain itu, oli dan cairan lainnya bisa mengendap, dan aki bisa soak.

Mobil yang jarang dipakai juga sering kali terlewat jadwal servis rutinnya. Ini karena pemilik merasa tidak butuh memakai mobil miliknya ke mana-mana.

Kilometer Tinggi, Apakah Selalu Buruk?

ilustrasi odometer mobil (freepik)
ilustrasi odometer mobil (freepik)

Sebaliknya, angka kilometer yang tinggi tidak serta merta menandakan mobil tersebut dalam kondisi buruk. Kamu perlu melihat konteks penggunaannya.

Sebuah mobil dengan kilometer tinggi yang sebagian besar digunakan untuk perjalanan di jalan tol atau luar kota, biasanya memiliki kondisi mesin yang justru lebih sehat ketimbang mobil kilometer rendah yang hanya dipakai bermacet-macetan di dalam kota.

Pasalnya, mesin mobil yang bekerja konstan di putaran menengah, seperti di jalan tol, mengalami lebih sedikit tekanan dibandingkan mesin yang terus-menerus berhenti-jalanan kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI