
Ada catatan penting. Menurut ulasan dari Top Gear Filipina, performa Atto 1 memang terasa lumayan moncer di kecepatan rendah, tapi mulai melemah di atas 80 km/jam.
Jadi, meski cocok untuk mobilitas dalam kota, jangan berharap performa tinggi di jalan tol atau saat ingin menyalip cepat.
Ini bisa jadi pertimbangan bagi pengguna yang sering bepergian jauh atau butuh mobil dengan tenaga konsisten di kecepatan tinggi.
Dari sisi dimensi dan kenyamanan, Atto 1 punya ukuran yang mirip dengan Brio dan Agya, dengan desain modern dan kabin yang cukup lega untuk empat penumpang.
Sebagai mobil listrik, Atto 1 juga menawarkan pengalaman berkendara yang lebih senyap dan bebas emisi, cocok untuk pengguna muda yang ingin tampil beda dan lebih ramah lingkungan.
Jadi, mending mana?
![Honda Brio RS. [Honda Pondok Indah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/64037-honda-brio-rs.jpg)
Kesimpulannya, BYD Atto 1 memang belum bisa sepenuhnya menggantikan Brio dan Agya dalam hal performa dan jaringan layanan.
Tapi dari sisi harga, efisiensi, dan pengalaman berkendara yang unik, mobil ini punya potensi besar untuk mengganggu dominasi hatchback bensin di Indonesia.
Jika ekosistem EV terus berkembang dan dukungan infrastruktur makin kuat, bukan tidak mungkin Atto 1 akan jadi pilihan utama di segmen mobil kecil masa depan.
Baca Juga: SERES Umumkan Harga Resmi SERES 3 di GIIAS 2025, Isi Segmen Mobil Listrik Rp 300 Jutaan