Suara.com - Segmen hatchback entry-level di Indonesia sedang kedatangan tamu baru yang cukup bikin penasaran: BYD Atto 1.
Mobil listrik mungil asal Tiongkok ini hadir dengan harga yang berbenturan langsung dengan dua nama besar di kelasnya, yakni Toyota Agya dan Honda Brio.
Ketiganya sama-sama menyasar pengguna muda dan keluarga kecil yang butuh mobil praktis, tapi masing-masing punya kekurangan yang perlu dicermati sebelum memutuskan membeli.
Sisi negatif dari masing-masing mobil:
1. BYD Atto 1

Mari mulai dari BYD Atto 1. Mobil ini ditawarkan dalam dua varian: Dynamic dengan jarak tempuh 300 km dan Premium yang bisa menempuh hingga 380 km.
Harganya mulai dari Rp195 juta hingga Rp235 juta. Dari sisi performa, Atto 1 dibekali motor listrik tunggal dengan tenaga 75.03 PS dan torsi 135 Nm. Akselerasi 0–50 km/jam hanya 4,9 detik, cukup impresif untuk mobil listrik kecil.
Tapi menurut ulasan Top Gear Filipina, performa Atto 1 mulai melemah di atas 80 km/jam. Tenaganya terasa menurun, dan akselerasi ke 100 km/jam butuh waktu sekitar 13 detik.
Ini membuatnya kurang cocok untuk pengguna yang sering melaju di jalan tol atau butuh tenaga ekstra saat menyalip.
2. Honda Brio
![Honda Brio RS. [Honda Pondok Indah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/64037-honda-brio-rs.jpg)
Beralih ke Honda Brio, mobil ini sudah lama jadi favorit di Indonesia. Dengan mesin 1.2L 4-silinder yang menghasilkan 90 PS dan torsi 110 Nm, Brio menawarkan performa yang cukup untuk harian.
Tapi menurut ulasan Top Gear Filipina, transmisi CVT-nya cenderung lambat merespons saat ingin menyalip. VTEC baru terasa aktif di atas 4.000 rpm, dan sebelum itu, mobil terasa kurang bertenaga.
Baca Juga: BYD Atto 1 Bikin Brio dan Agya Tersudut? Begini Perbedaan Spesifikasi dan Harganya
Ini bisa jadi kekurangan bagi pengendara yang menginginkan respons cepat di berbagai kondisi jalan.
3. Toyota Agya

Agya memang punya tampilan sporty, terutama di varian GR-S, tapi dari sisi fitur dan kenyamanan, masih ada ruang untuk peningkatan, menurut Autodeal Filipina.
Material kabin terasa minimalis, dan meski cocok untuk pemakaian harian, mobil ini belum tentu memberi pengalaman berkendara yang menyenangkan di luar kota.
Material interior Agya terasa keras dan kurang premium. Selain itu, suara angin mulai masuk ke kabin di kecepatan rendah, yang bisa mengganggu kenyamanan berkendara.
Di sektor mesin, Toyota Agya hadir dengan mesin 1.2L DOHC yang menghasilkan 88 PS dan torsi 113 Nm. Tenaganya memang tidak terlalu besar, tapi CVT-nya sudah diperbarui dan terasa lebih halus dibanding generasi sebelumnya.
Kesimpulannya, BYD Atto 1 unggul dalam efisiensi dan teknologi, tapi masih punya keterbatasan di performa tinggi dan infrastruktur.