Suara.com - Mencari mobil bekas dengan reputasi bandel dan biaya perawatan yang ramah di kantong adalah dambaan banyak orang. Di tengah gempuran berbagai merek, Honda secara konsisten menjadi salah satu pilihan utama di pasar mobil bekas Indonesia.
Dikenal dengan daya tahan mesin, efisiensi bahan bakar, dan ketersediaan suku cadang yang melimpah, beberapa model Honda menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang menginginkan ketenangan pikiran dalam pemeliharaan kendaraan.
Bagi Anda yang mempertimbangkan untuk membeli mobil bekas Honda, pertanyaan krusialnya adalah: model mana yang paling minim biaya perawatan?
Menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah rekomendasi mobil bekas Honda yang perawatannya tergolong murah dan mudah.
1. Honda Brio: Si Mungil yang Gesit dan Ekonomis

Harga mulai Rp86,5 juta. (OLX)
Honda Brio, terutama generasi pertama (2012-2018) dan Brio Satya (LCGC), adalah juara dalam hal biaya operasional.
Mobil ini dirancang untuk kebutuhan perkotaan, membuatnya simpel dan tidak memiliki banyak fitur rumit yang berpotensi merepotkan di kemudian hari.
Mesin 1.2L i-VTEC yang digunakan pada Brio dikenal andal dan jarang sekali menimbulkan masalah serius selama perawatan rutin tidak diabaikan.
Untuk servis rutin di bengkel, biaya yang dikeluarkan terbilang ringan. Penggantian oli mesin, filter oli, dan o-ring filter untuk servis berkala 10.000 km biasanya berada di kisaran Rp 600 ribuan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Harga di Bawah 100 Juta, Dijamin Suspensi Nyaman
Bahkan untuk servis besar pada kelipatan 40.000 km yang mencakup penggantian busi, biayanya masih relatif terkendali, sekitar Rp 1 jutaan tergantung jenis transmisi.
Di sisi lain, popularitas Brio menjamin ketersediaan suku cadang, baik orisinal maupun aftermarket, di seluruh Indonesia. Hal ini memberi Anda fleksibilitas dalam memilih komponen sesuai bujet.
Meskipun perawatannya murah, tetap periksa kondisi kaki-kaki dan sistem pengereman, terutama pada unit yang sering digunakan di jalanan yang kurang mulus.
2. Honda Jazz (GD3 & GE8): Hatchback Sporty dengan Perawatan Rasional

Harga mulai Rp49,5 juta. (OLX)
Honda Jazz, khususnya generasi pertama (GD3, 2004-2007) dan generasi kedua (GE8, 2008-2013), tetap menjadi idola di pasar mobil bekas.
Selain desainnya yang tak lekang oleh waktu, Jazz menawarkan kepraktisan dan biaya perawatan yang masih sangat masuk akal.
Salah satu alasannya karena Jazz memiliki basis penggemar yang sangat besar, sehingga mencari informasi, solusi masalah, hingga bengkel spesialis menjadi sangat mudah.
Sama seperti Brio, suku cadang untuk Jazz GD3 dan GE8 sangat mudah ditemukan, dari komponen fast moving seperti kampas rem hingga komponen bodi.
Perawatan rutin seperti penggantian oli, filter, dan busi tidak akan menguras kantong. Pemeriksaan dan penggantian komponen berbahan karet seperti belt juga penting untuk diperhatikan mengingat usianya.
Varian Jazz GD3 menggunakan transmisi matik jenis CVT. Pastikan kondisinya prima saat membeli, karena perbaikan komponen seperti body valve atau puli CVT yang baret bisa memakan biaya jutaan rupiah.
Namun usia membuat komponen kaki-kaki seperti shock absorber dan bushing rentan mengalami keausan. Lakukan pengecekan menyeluruh di bagian ini sebelum membeli.
3. Honda Mobilio: LMPV Keluarga yang Irit dan Praktis

Harga mulai Rp103 juta. (OLX)
Bagi yang membutuhkan mobil keluarga dengan kabin lapang namun tetap irit dan mudah dirawat, Honda Mobilio generasi pertama (2014-2017) adalah jawaban yang tepat.
Mesin 1.5L i-VTEC yang diusungnya menawarkan keseimbangan yang baik antara tenaga dan efisiensi bahan bakar, membantu menekan biaya operasional harian.
Berbagi platform dengan Brio, banyak komponen Mobilio yang identik sehingga menekan biaya suku cadang. Sehingga biaya perawatan rutin Honda Mobilio tidak jauh berbeda dari LMPV sekelasnya di mana sangat terjangkau.
Tersedianya suku cadang aftermarket menjadi alternatif untuk menekan biaya perbaikan tanpa mengorbankan kualitas secara signifikan.
Namun perlu diperhatikan bahwa model-model awal sering dikeluhkan memiliki peredaman kabin yang kurang baik.
Kemudian, beberapa kasus menunjukkan adanya masalah pada area master rem dan booster rem yang perlu diwaspadai, dengan biaya