Perusahaan Pembiayaan Mengaku: Mobil Listrik Seken Terjun Bebas Bikin Konsumen Mundur Teratur

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 07 Agustus 2025 | 16:27 WIB
Perusahaan Pembiayaan Mengaku: Mobil Listrik Seken Terjun Bebas Bikin Konsumen Mundur Teratur
Harga mobil listrik seken yang turun drastis membuat konsumen berpikir panjang untuk membeli EV. [Dok BYD]

Suara.com - Penyedia layanan pembiayaan, Mandiri Utama Finance (MUF) menyebutkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Meski demikian masih ada beberapa faktor yang membuat konsumen berpikir panjang. Di antaranya adalah kesiapan layanan purnajual dan harga jual kembali atau resale value yang turun jauh.

"Permintaan terhadap mobil listrik meningkat. Banyak konsumen kami yang mulai beralih dari kendaraan konvensional ke mobil listrik, meskipun tetap ada pertimbangan seperti after sales service dan resale value," kata Direktur MUF Dapot Parasian Sukoco Sinaga di Bandung, Rabu (7/8/2025).

Melonjaknya minat ini, disebut Dapot, tidak lepas meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan, efisiensi energi, dan insentif yang mendorong penggunaan kendaraan rendah emisi.

Data internal MUF juga menunjukkan peningkatan pengajuan pembiayaan untuk kendaraan listrik dalam dua tahun terakhir, terutama dari segmen keluarga muda dan profesional di kota besar.

Namun demikian, Dapot menegaskan bahwa lonjakan minat ini harus diimbangi dengan kesiapan infrastruktur penunjang, terutama juga terkait harga jual kembali dan ketersediaan suku cadang.

"Saat ini, dealer, terutama dari merek-merek asal Tiongkok, tengah memperkuat ekosistemnya, termasuk jaringan diler, bengkel resmi, dan pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Secara umum, kami melihat masa depan mobil listrik di Indonesia cukup cerah," ujarnya.

Karena itu, lanjut Dapot, dalam acara pameran otomotif Auto Fest 2025 ini, selain kendaraan penumpang konvensional, pihaknya juga menghadirkan mobil listrik terkini, baik berbasis battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid electric vehicle (HEV) yang semakin diminati oleh konsumen urban.

Dapot mengungkapkan Bandung dipilih sebagai salah satu kota penyelenggara pameran otomotif ini, karena dianggap mencerminkan profil konsumen perkotaan dengan daya beli kuat dan kesadaran tinggi terhadap inovasi teknologi.

Baca Juga: NETA Gandeng Raksasa Logistik MAERSK Jamin Pasokan Suku Cadang di Indonesia

"Jawa Barat adalah pasar strategis. Kombinasi antara populasi besar, pertumbuhan ekonomi, dan kepedulian terhadap isu lingkungan menjadikan wilayah ini sebagai barometer tren otomotif nasional," ujarnya.

Selama lima hari (6-10 Agustus) pelaksanaan pameran otomotif kolaborasi antara anak usaha Bank Mandiri dengan BSI tersebut, ada penawaran bagi yang melakukan transaksi baik mobil atau motor, berupa bunga ringan mulai dari 1,99 persen untuk tenor satu tahun, dan administrasi Rp1 (khusus untuk Kota Bandung).

"Ini untuk semua kendaraan tidak hanya yang dipajang. MUF juga memberikan perlindungan tambahan berupa Asuransi Tanggung Jawab Hukum (TJH) pihak ketiga senilai Rp10 juta selama satu tahun. Khusus untuk 100 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) pertama, tersedia program Lucky Dip dengan total hadiah puluhan juta rupiah," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI