Korea Selatan Kini Punya Teknologi Baterai Baru, Siap Gusur Dominasi EV China

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:47 WIB
Korea Selatan Kini Punya Teknologi Baterai Baru, Siap Gusur Dominasi EV China
Ilustrasi charging mobil listrik. [BYD]

Suara.com - SK On, salah satu pemain besar baterai dunia, menilai era baterai solid-state akan membuka babak baru. Kepala R&D SK On, Park Kisoo, optimistis bahwa aplikasi pertama akan menyasar sel pouch, area yang mereka kuasai.

Menurut laporan Inside EV, dalam pandangannya, keunggulan itu bisa menjadi senjata untuk menantang dominasi mobil listrik China.

Mengapa ramai diperbincangkan? Baterai solid-state mengganti elektrolit cair pada lithium-ion konvensional dengan elektrolit padat, yang secara teori menawarkan kepadatan energi lebih tinggi, pengisian lebih cepat, usia pakai lebih lama, dan stabilitas termal jauh lebih baik.

Singkatnya: mobil bisa melaju lebih jauh, mengisi lebih cepat, dan lebih aman.

China memimpin semi-solid, Barat dan Jepang mengejar

Meski solid-state penuh belum komersial, jembatannya, semi-solid-state, sudah berjalan. Produsen China memimpin adopsi awal.

Nio telah menaruh paket semi-solid di jalanan China, sementara MG Motor mengumumkan akan menjadi produsen pertama yang memasang baterai semi-solid ke EV mass-market yang terjangkau, MG4.

Di sisi lain, pabrikan Barat mempercepat uji coba: Mercedes-Benz memasang baterai semi-solid dari startup AS, Factorial, ke EQS untuk pengujian, dan Stellantis berencana menyiapkan prototipe Dodge Charger Daytona EV dengan paket Factorial tahun depan.

BMW bahkan unjuk kemampuan all-solid-state di i7 test mule pada Mei lalu.

Baca Juga: Hyundai Heran Harga Mobil Listrik China Bisa Murah Banget

Garis besarnya jelas: semua kubu berlari. China unggul di jembatan teknologi, sementara Eropa, AS, dan Korea menata strategi untuk lompatan berikutnya. Strategi SK On: tingkatkan yang ada, siapkan lompatan

Sembari menunggu terobosan solid-state matang, ada ruang besar untuk menyempurnakan sel lithium-ion hari ini.

SK On mengembangkan manajemen termal berbasis immersion cooling, bukan hanya untuk EV, tetapi juga pelanggan pusat data AI dan sistem penyimpanan energi.

Pendinginan yang lebih efektif berarti performa stabil dan usia pakai lebih panjang, dua hal yang langsung meningkatkan nilai produk.

Keunggulan lain SK On adalah skala produksi. Di penghujung pemerintahan Biden, pemerintah AS menyetujui pinjaman sebesar 9,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp157.008.000.000.000 untuk BlueOval SK, joint venture Ford dan SK On, guna membangun tiga pabrik baterai raksasa di Tennessee dan Kentucky.

Ini adalah pinjaman terbesar dalam sejarah program Advanced Technology Vehicles Manufacturing, mempertegas dukungan untuk memperluas kapasitas global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI