Suara.com - Produsen mobil Tiongkok tidak lagi hanya mengintip pasar Eropa, melainkan melancarkan ekspansi masif yang mulai mengikis dominasi merek-merek lokal. Pendatang terbaru yang mencuri perhatian adalah GAC, dengan target ambisius menjual lebih dari 50.000 kendaraan per tahun di Eropa pada tahun 2027.
Di pameran otomotif Munich, GAC memamerkan dua model andalannya, yaitu hatchback kompak GAC Aion UT dan SUV menengah GAC Aion V. Rencana produk untuk pasar Eropa juga akan mencakup crossover GAC Aion Y yang sepenuhnya bertenaga listrik, serta SUV coupe premium Hyptec HT.
Saat ini, seluruh lini produk yang diperkenalkan GAC adalah kendaraan listrik dan model plug-in hybrid akan turut diboyong sebagai produk pelengkap.
Presiden GAC International, Wei Haigang, dalam sebuah wawancara di pameran otomotif Munich, menegaskan bahwa Eropa merupakan salah satu dari lima pasar utama perusahaan. "Ini pasar yang strategis," ujarnya Wei Haigang, dikutip Kamis (11 September 2025).
Lebih lanjut, Haigang memproyeksikan penjualan 3.000 unit mobil GAC di Eropa akan diupayakan untuk tahun ini dan 15.000 unit pada tahun 2026. Sedangkan puncaknya lebih dari 50.000 unit pada tahun 2027.
Namun angka tersebut masih jauh di bawah performa penjualan domestik GAC. Pada tahun 2024, GAC berhasil menjual sebanyak 127.000 unit kendaraan di pasar dalam negeri, berkontribusi pada total penjualan global sebesar 2.003.058 unit.
Untuk memitigasi dampak potensi tarif impor Tiongkok, GAC tengah mempertimbangkan rencana produksi mobil di Eropa. Namun di sisi lain, Haigang berharap terdapat negosiasi perdagangan yang lebih menguntungkan.
"Kami berharap pemerintah Tiongkok dan Uni Eropa dapat bernegosiasi lebih lanjut untuk menurunkan tarif. Ke depannya, kami berharap dapat mempercepat lokalisasi manufaktur. Dengan demikian, kami dapat membangun kapasitas manufaktur di Eropa, untuk melayani pasar Eropa dengan lebih baik," kata Haigang.
Data industri mengindikasikan betapa cepatnya merek-merek Tiongkok meraup popularitas. Menurut Jato Dynamics, pangsa pasar gabungan mereka di Eropa hampir berlipat ganda pada paruh pertama tahun 2025 mencapai 5,1 persen atau setara dengan 347.135 unit.
Baca Juga: Bisakah Mobil Listrik Dikonversi Jadi Mobil Bensin? Teknologi Baru Ini Buka Peluang
BYD memimpin dengan penjualan 70.500 unit, sementara merek lain seperti Jaecoo, Omoda, Leapmotor, dan Xpeng juga mencatat pertumbuhan penjualan yang tajam. Ekspansi GAC ini menjadi sinyal kuat bahwa persaingan di pasar otomotif Eropa akan semakin ketat dengan kehadiran pabrikan otomotif asal Tiongkok.