“Sebenarnya, kalau misalkan mau dilihat apakah SPBU sudah dibangun? Sudah ada, tinggal dibuka pintunya,” tutur Vanda.
Vanda mengakui dalam pertemuan itu Kementerian ESDM menawarkan untuk membeli BBM dari Pertamina. Tapi pihak BP keberatan.
Vanda menjelaskan produk BBM BP memiliki zat tambahan yang berbeda dari Pertamina, sehingga menyebabkan adanya perbedaan spek dari BBM yang dijual oleh masing-masing badan usaha.
“Pada intinya, yang kami cari adalah solusi yang win-win untuk semua, paling penting adalah win-win untuk masyarakat,” kata Vanda.
Kelangkaan BBM di SPBU swasta telah berlangsung sejak Agustus 2025. Kementerian ESDM menyatakan pengelola SPBU swasta tidak mendapatkan kuota impor BBM tambahan.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM-nya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyarankan pengelola SPBU swasta membelinya dari Pertamina saja.