- Honda Brio bekas, terutama keluaran 2012-2014, kini dijual dengan harga terjangkau, mulai dari sekitar Rp80 jutaan, menjadikannya pilihan menarik bagi pembeli pertama.
- Terdapat perbedaan spesifikasi mendasar antara model tahun 2012-2013 (mesin 1.3L i-VTEC) dan model 2014, saat Brio Satya (LCGC) diluncurkan dengan mesin lebih kecil (1.2L i-VTEC).
- Harga Honda Brio bekas dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tahun produksi, kondisi fisik dan mesin, tipe varian (Satya lebih murah), serta jenis transmisi (otomatis lebih mahal).
Suara.com - Honda Brio bekas jadi buruan banyak pembeli, atau calon pembeli mobil. Mobil buatan Honda ini memang kerap jadi pilihan, Brio menjadi pilihan ideal, terutama model-model dari tahun lawas, yang harganya kini semakin ramah di kantong.
Harga Honda Brio bekas dari tahun produksi 2012 hingga 2014, bisa ditemukan mulai dari sekitar Rp80 juta hingga Rp150 juta lebih, bergantung pada varian dan kondisi mobil.
Varian paling ekonomis, seperti Honda Brio S M/T tahun 2013, bisa dijumpai di kisaran harga Rp80 jutaan, menjadikannya opsi menarik bagi pembeli mobil pertama atau mereka yang membutuhkan kendaraan harian dengan biaya operasional rendah.
Perkiraan Harga dan Varian Berdasarkan Tahun
Dari data yang ada, varian Honda Brio tahun lawas memiliki rentang harga yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh spesifikasi dan tahunnya:
Tahun 2012-2013:
Honda Brio S M/T: Sekitar Rp80 juta - Rp100 jutaan.
Honda Brio E M/T: Sekitar Rp100 jutaan.
Tahun 2014:
Honda Brio Satya A M/T: Sekitar Rp90 juta - Rp 120 jutaan.
Honda Brio S M/T: Sekitar Rp110 juta - Rp130 jutaan.
Honda Brio E A/T: Sekitar Rp100 juta - Rp140 jutaan.
Baca Juga: Lupakan Brio Sejenak, 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
Spesifikasi Tiap Varian dan Perbedaan Mendasar
Salah satu perbedaan paling krusial yang perlu diketahui calon pembeli adalah spesifikasi mesin berdasarkan tahun produksi.
Pada awal kemunculannya di Indonesia, tepatnya pada tahun 2012-2013, Honda Brio (non-Satya) menggunakan mesin berkapasitas 1.3L i-VTEC.
Mesin ini dikenal bertenaga dan responsif untuk ukuran mobil kota. Tipe Brio S menjadi varian standar, sementara Brio E menawarkan fitur yang lebih lengkap seperti fog lamp dan pelek alloy yang memberikan tampilan lebih sporty.
Kemudian, pada tahun 2014, Honda meluncurkan Brio Satya sebagai bagian dari program Low Cost Green Car (LCGC).
Varian Satya ini dibekali dengan mesin yang lebih kecil, yaitu 1.2L i-VTEC, untuk memenuhi regulasi pemerintah terkait efisiensi bahan bakar.
Meskipun kapasitas mesinnya lebih kecil, performanya tetap optimal untuk mobilitas di perkotaan.
Tipe Brio Satya A adalah varian paling dasar dengan fitur minimal, sedangkan tipe Brio Satya S dan E menawarkan lebih banyak kenyamanan dan fitur yang serupa dengan model non-LCGC.
Selain perbedaan spesifikasi dan tahun, beberapa faktor lain juga sangat menentukan harga jual sebuah Honda Brio bekas.
Tahun Produksi menjadi variabel utama; semakin tua tahunnya, semakin rendah harganya. Kondisi fisik dan mesin adalah aspek terpenting yang harus diperiksa secara teliti; mobil dengan riwayat servis rutin dan kondisi terawat akan memiliki harga jual lebih tinggi.
Selain itu, tipe Brio juga memengaruhi harga. Varian seperti Brio Satya umumnya lebih murah dibandingkan dengan tipe S, E, atau RS (yang diluncurkan di tahun berikutnya).
Terakhir, transmisi juga menjadi penentu. Mobil dengan transmisi otomatis (A/T atau CVT) cenderung dihargai lebih mahal daripada transmisi manual (M/T) karena dianggap lebih nyaman digunakan, terutama di tengah kemacetan kota besar.
Kontributor : Rizqi Amalia