Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Minggu, 28 September 2025 | 17:11 WIB
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
Ilustrasi logo BYD (Suara.com/Gemini AI)
Baca 10 detik
  • Lonjakan EV & Hybrid – Penjualan mobil listrik di Eropa naik 27% dengan pangsa pasar 20,2%, sementara plug-in hybrid melonjak 59% hingga 83.900 unit.
  • Merek China Geser Pemain Besar – Penjualan mobil China tembus 43.500 unit (+121%), melampaui Audi dan Renault; MG, BYD, Jaecoo, Omoda, dan Leapmotor jadi motor utama pertumbuhan.
  • Alarm untuk Brand Eropa – Meski daftar mobil terlaris masih dikuasai VW, Dacia, dan Toyota, tren ini menunjukkan dominasi Eropa mulai terancam oleh invasi mobil China.

Suara.com - Pasar otomotif Eropa sedang mengalami pergeseran besar. Penjualan mobil secara keseluruhan naik 5 persen pada bulan lalu, mencapai 790 ribu unit. Lonjakan ini banyak didorong oleh antusiasme konsumen terhadap mobil listrik dan plug-in hybrid.

Namun, di balik angka pertumbuhan tersebut, ada tren yang membuat merek-merek Eropa mulai waspada: invasi mobil China yang semakin agresif.

Lonjakan Mobil Listrik dan Hybrid

Menurut data Jato Dynamics, seperti Suara.com rangkum dari Carscoops, menyebutkan bahwa penjualan mobil listrik murni (BEV) naik 27 persen dibanding Agustus 2024, dengan pangsa pasar mencapai rekor 20,2 persen. Total registrasi mobil listrik penuh di Eropa sepanjang 2025 sudah menembus 1,54 juta unit. Plug-in hybrid juga mencatat pertumbuhan signifikan, naik 59 persen menjadi 83.900 unit, atau 10,6 persen pangsa pasar.

Meski terlihat menjanjikan, analis mengingatkan bahwa angka pertumbuhan ini bisa menyesatkan. Misalnya, Italia yang biasanya kurang antusias terhadap mobil listrik justru sepi di bulan Agustus, sehingga data terlihat lebih tinggi dari biasanya.

Merek China Mulai Geser Pemain Besar

Yang lebih mengejutkan, merek-merek asal China justru tumbuh jauh lebih cepat. Penjualan mobil China di Eropa mencapai 43.500 unit pada Agustus, naik 121 persen dibanding tahun lalu. Angka ini bahkan melampaui Audi (41.300 unit) dan Renault (37.800 unit).

Dari total tersebut, 84 persen penjualan dikuasai oleh lima merek: MG, BYD, Jaecoo, Omoda, dan Leapmotor. MG berhasil menjual lebih banyak mobil dibanding Tesla dan Fiat, BYD mengalahkan Suzuki dan Jeep, sementara Jaecoo dan Omoda sukses menyalip Alfa Romeo dan Mitsubishi.

Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen Eropa mulai menerima lineup mobil China yang semakin kompetitif, baik dari sisi harga, desain, maupun teknologi. Hambatan persepsi kualitas yang dulu melekat kini perlahan terkikis.

Baca Juga: Dean James hingga Sandy Walsh Tampil Starter, Daftar Pemain Keturunan Timnas Lagi Gacor

Tidak Hanya EV, PHEV Juga Dikuasai

Keberhasilan merek China tidak hanya di segmen mobil listrik penuh. Di pasar plug-in hybrid (PHEV), mereka juga mencatat lonjakan luar biasa. Lebih dari 11 ribu unit PHEV merek China terjual pada Agustus, dibanding hanya 779 unit di periode yang sama tahun lalu.

BYD kini masuk sebagai merek PHEV kedelapan terpopuler di Eropa. Model seperti BYD Seal U, Jaecoo J7, dan MG HS bahkan berhasil masuk daftar 10 besar model PHEV terlaris.

Daftar Terlaris Masih Dikuasai Eropa

Meski begitu, jika melihat daftar 10 mobil terlaris secara keseluruhan, nama-nama dari China belum muncul. VW T-Roc masih jadi yang teratas, diikuti Dacia Sandero dan Toyota Yaris Cross. Untuk EV, Tesla Model Y tetap memimpin, meski penjualannya turun 37 persen dan tidak masuk daftar 10 besar mobil terlaris secara umum.

Invasi mobil China di Eropa bukan lagi sekadar wacana. Dengan pertumbuhan penjualan tiga digit dan keberhasilan menyalip merek-merek mapan, mereka mulai “memakan korban” di pasar yang selama ini dikuasai brand Eropa.

Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan daftar mobil terlaris di Eropa akan diisi oleh nama-nama seperti MG, BYD, atau Omoda. Bagi konsumen, ini berarti lebih banyak pilihan dengan harga kompetitif. Namun bagi brand Eropa, ini adalah alarm keras bahwa dominasi mereka tidak lagi aman.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI