- Penjualan mobil LCGC (wholesales) anjlok parah hingga 33,9% sepanjang tahun 2025.
- Harga yang tak lagi "murah" membuat daya tarik LCGC memudar bagi para pembeli pertama.
- Pangsa pasar tergerus 4%, menandakan pergeseran pilihan mobil di kalangan masyarakat Indonesia.
2. Situasi Ekonomi & Pembeli yang Lebih Sensitif
Segmen LCGC sangat bergantung pada para pembeli mobil pertama, yang notabene adalah kelompok paling sensitif terhadap gejolak ekonomi.
Situasi ekonomi yang belum stabil sepenuhnya, ditambah kenaikan suku bunga kredit, membuat banyak calon konsumen berpikir dua kali.
Mereka yang dulu antusias, kini memilih untuk menunda pembelian besar seperti mobil.
Ketika harga unitnya saja sudah naik dan cicilannya terasa lebih berat, keputusan untuk menahan diri menjadi sangat logis.
Dengan harga yang terus merangkak naik dan daya beli yang tertahan, LCGC kini berada di persimpangan jalan.
Statusnya sebagai 'mobil rakyat' mulai dipertanyakan, memaksa kita untuk melihat kembali, apakah era mobil super terjangkau di Indonesia benar-benar telah usai?