- Artis Ratna Listy alami insiden ban Innova pecah dan "meleleh" di Tol Cipali KM 95.
- Analisis 3 dugaan penyebab ban hancur: kurang angin, usia karet, hingga rem macet.
- Pelajaran berharga bagi pengemudi agar rutin cek kondisi ban sebelum perjalanan jarak jauh.
1.Tekanan Angin Kurang
Ini adalah dugaan paling populer di kalangan netizen dan paling masuk akal secara teknis.
Ban yang kekurangan tekanan angin akan memiliki dinding samping (sidewall) yang melentur secara berlebihan saat berputar di kecepatan tinggi.
Lenturan terus-menerus ini menghasilkan panas ekstrem (overheating) yang membuat struktur karet menjadi lemah, getas, dan akhirnya hancur.
2. Usia Ban Sudah Kadaluarsa
Banyak pemilik mobil hanya fokus pada ketebalan tapak ban tanpa mempedulikan usia karetnya.
Faktanya, kompon karet ban memiliki masa pakai ideal yang kelenturannya akan menurun drastis seiring waktu.
Secara umum, kelenturan ban hanya bertahan maksimal dua hingga tiga tahun setelah diproduksi, terlepas dari seberapa sering mobil digunakan.
Ban yang sudah tua dan keras sangat rentan pecah mendadak saat dipaksa bekerja keras di jalan tol.
Baca Juga: Rp80 Jutaan Dapat Kijang Innova Tahun Berapa? Tengok Konsumsi BBM dan Taksiran Pajak sebelum Beli
3. Masalah pada Sistem Pengereman/Roda
Panas berlebih pada ban juga bisa berasal dari komponen lain di sekitar roda.
Kampas rem yang macet atau menjepit piringan cakram secara terus-menerus akan menghasilkan friksi panas yang merambat ke velg dan ban.
Selain itu, bearing roda yang rusak atau seret juga bisa menjadi sumber panas abnormal yang memicu kerusakan fatal pada ban.
Insiden ini menjadi pengingat berharga bahwa keselamatan perjalanan sangat bergantung pada hal-hal kecil yang sering kita abaikan.
Rutin mengecek tekanan angin dan kondisi fisik ban adalah ritual wajib yang tidak boleh ditawar sebelum memulai perjalanan jauh.