Suara.com - Rahasia Sukses Bisnis Wisata dari John Spence, Pendiri Karma Group
Staycation telah menjadi bagian dari gaya hidup bagi banyak orang untuk sejenak beristirahat dari kesibukan hari-hari yang super padat. Mulai dari hotel, apartement, villa, maupun resor menjadi tujuan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Hal inilah yang membuat Chairman and CEO of Karma Group, John Spence semakin serius dalam mengembangkan bisnis resor dan perhotelan yang kini sudah beroperasi di beberapa negara, termasuk Indonesia yaitu Bali dan Lombok (Jimbaran, Ungasan, dan Gili Meno).
Pengusaha properti asal Inggris ini menerapkan beberapa cara agar bisa memenuhi kebutuhan banyak orang untuk staycation. Mulai dari pemilihan konsep yang berangkat dari sebuah filosofi, hingga tentang memenuhi tanggung jawab sosial.
"Saya sengaja memilih kata 'Karma' untuk nama perusahaan meski hal itu akan menuai kritik. Saya hanya ingin menerapkan konsep karma yang sesungguhnya," jelasnya dalam siaran pers yang Suara.com, Selasa (5/5/2020)
Ia percaya bahwa apa yang manusia berikan pada alam semesta, maka alam semesta akan memberikannya kembali kepada kita. Begitupun saat kita melakukan hal baik, maka kebaikan pulalah yang akan kembali pada kita.
"Saya tidak begitu mengerti cara kerjanya, tetapi saya percaya pada karma dan ingin menciptakan karma yang baik," kata John Spence.
Mengamati kebutuhan pelanggan, John Spence memahami bahwa wisatawan usia muda dan dewasa memiliki kebutuhan yang berbeda.
Inilah yang membuat John Spence menghadirkan beragam kebutuhan dalam bisnisnya. Mulai dari Karma Beach yang dilengkali hiburan musik dan DJ, daftar koktail dan bar anggur yang luar biasa, beragam menu yang dimasak oleh koki, spa, terapi alternatif yang eksotis, gym, hingga klub bermain anak.
Baca Juga: 6 Tips Memilih Bra Sesuai Ukuran Sebelum Belanja Online
Karma, lanjut dia ingin membangun hubungan yang lebih erat dengan para tamunya. Di samping itu John Spence juga merasa wajib terlibat dalam memenuhi tanggung jawab sosial.
"Sebagai perusahaan, kita semua memiliki tanggung jawab moral, etika, spiritual untuk memberi kembali kepada masyarakat. Jika kita cukup beruntung untuk berhasil, kita harus memberi kembali, kita harus membantu orang yang kurang berhasil," kata dia.
"Kami telah berhasil di belahan dunia. Kami telah sukses di India, di Indonesia, Thailand, dan Australia. Maka saya bersemangat melakukan amal dan inisiatif yang secara sosial di negara-negara tersebut," tandasnya.