Ika Sarah merupakan anak dari Ir. Bambang Sarah lulusan ITB Bandung seorang pejabat pemerintahan masa Suharto dengan DR. Ataswarin Kamariah Moewardi seorang pendidik, guru dan dosen yang juga menulis.
Saat SD, Ika jadi senang mengarang, menulis cerita dan puisi. Ia juga mewakili SMP Tarakanita II pada pertandingan baca puisi karya Chairil Anwar di Bulungan. Ika juga senang menulis puisi.
Bacaan sastra yang menjadi favoritnya adalah Layar Terkembang, Malin Kundang, Siti Nurbaya dan sastra penulis William Shakespeare, Love Story oleh Erich Segal, buku puisi Kahlil Gibran.
Yang mempengaruhi Ika menulis Novel Pop Roman masa kecil sampai dewasa adalah Teguh Esha Ali Topan Anak Jalanan, Ashadi Siregar, Mira W, Marga T., Seno Gumira Adjidharma, Tere Liye, Andre Hirata.
"Sedangkan penulis luar negeri, Jackie Collins, Paulo Coelho, Agatha Christie, John Grisham sampai Sidney Sheldon," terangnya.
Semua bacaan itu membuat Ika Sarah ingin menjadi novelis. Ika Sarah setelah menempuh gelar sarjana di UI Depok bidang Komunikasi Humas dan Periklanan sempat hidup berpindah-pindah dari Maluku ke Kalimantan Timur, hingga kembali ke Jakarta.
Ia juga telah menyelesaikan studi pasca sarjana di UNAIR Surabaya bidang Pemasaran. Adapun thesisnya tentang Integrated Marketing Communication.
Ika Sarah terus memilih literasi untuk tetap berkarya dan berkreasi di tengah pandemi. Ia berharap para perempuan khususnya mampu berkarya melalui literasi untuk bisa memberikan inspirasi ke masyarakat luas.
"Kuncinya adalah tekun. Kumpulan tulisan kita bisa menjadi sebuah buku, seperti novel, cerpen, puisi atau pun buku berupa kumpulan artikel yang bisa menjadi sebuah karya emas layaknya Kartini," tutup Ika Sarah.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Religi Adaptasi Novel yang Penuh Inspirasi