Saatnya Anak Muda Bangun Ekonomi Kreatif Lewat Young Creative Entrepreneur Program

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 29 November 2021 | 13:39 WIB
Saatnya Anak Muda Bangun Ekonomi Kreatif Lewat Young Creative Entrepreneur Program
Fritz B.Tobing, Founder & CEO Fantastis Anak Bangsa (FAB) dalam Ideatalks 2021. (Tangkap Layar)

“Peran mereka itu bukan nanti, tapi sekarang, terutama dalam mendukung kemajuan ekonomi bangsa. Anak muda itu kunci masa kini,” ucapnya.

Perbedaan generasi muda sekarang dibandingkan dengan generasi muda sebelumnya, menurutnya, adalah generasi muda sekarang penuh dengan kemudahan dalam memilih. Termasuk, banyak pilihan edukasi dan profesi.

“Mereka diuntungkan dengan banyaknya pilihan dan kesempatan. Tapi pada saat yang bersamaan, mereka diberikan tanggung jawab besar bahwa mereka tidak hanya berperan untuk nanti, tapi saat ini. Oleh karena itu, anak muda perlu didorong ke arah yang benar. Anak muda juga harus punya inistiatif yang tinggi untuk mulai menjadi entrepreneur,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, salah satu Pembina Y sekaligus Co-Founder dan Business Director AmbilHati, Sandru Emil, menambahkan, “Anak muda sekarang berani mengambil risiko atau risk tollerance. Mereka juga optimsitik. Buktinya, banyak startup dan unicorn yang berhasil dipimpin oleh anak muda."

Hanya saja, menurut Sandru, masalah terbesar young entrepeneur di Indonesia adalah, mereka tidak tahu bagaimana mengelola bisnis, sementara mereka hanya punya modal ide besar dan semangat. Padahal, ide besar tidak akan menjadi ide besar jika tidak dijalani.
“Entrepreneur itu end-to-end, semuanya harus dilakukan,” ujarnya.

Untuk itu, Y program hadir sebagai solusi untuk membantu menjawab masalah tersebut. Y atau Young Creative Entrepreneur Program merupakan program solusi yang tersedia dalam platform FAB untuk Gen-Z dan millennial, yang ingin menjadi young creativepreneur.

“Y diperuntukkan bagi talent kreatif muda yang akan memulai usaha baru, ataupun usaha kreatif yang sudah berjalan, dengan cakupan usia 18 - 30 tahun. Melalui platform Y, mereka akan kami persiapkan sebagai pengusaha muda terbaik di bidang kreatif,” ujar Sandru.
“Anak muda harus dapat merealisasikan mimpinya sekarang, bukan nanti. Untuk itu, kami mengajak seluruh talent kreatif muda Indonesia untuk bergabung bersama Y, agar mimpi itu dapat terealisasi saat ini,” kata Sandru lebih lanjut.

Lebih jauh ia menerangkan, Y juga akan memberikan dukungan berupa mentorship atau pendampingan, pengetahuan dalam membangun usaha, dan jaringan usaha yang berada di dalam ekosistem FAB. Y Program membangun initimate mentorship, dengan memberikan sharing pengalaman.

“Kami memberikan fundamental dari sisi finansial serta bagaimana mengelola dan menumbuhkan bisnis mereka,” imbuh Sandru, yang menyebut bahwa sejak diluncurkan akhir Oktober 2021 lalu, di dalam platform Y sudah bergabung Katch, Basement, BSKSBT, dan Mooilux.

Baca Juga: Bidang Ekonomi Kreatif Tumbuhkan Potensi Daerah di Bumi Mulawarman

Katch, Salah Satu Contoh Mimpi Sukses Anak Muda Membangun Usaha Kreatif

Menurut Sandru, Katch merupakan salah satu contoh mimpi sukses anak muda yang berhasil membangun usaha kreatifnya melalui platform Y. Katch bergabung di dalam platform Y, dengan mempunyai keunikan tersendiri, yakni woman driven creative agency.

Talkshow The Young Is Not The Future dalam Ideafest 2021. (Tangkap Layar)
Talkshow The Young Is Not The Future dalam Ideafest 2021. (Tangkap Layar)

Katch baru berdiri pada tanggal 28 Oktober 2021. Namun, dua dari tiga orang founder-nya, di antaranya Nabyl dan Novelia, memiliki pengalaman di industri kreatif lebih dari 10 tahun di mutinasional agency, serta sudah banyak meraih berbagai penghargaan kreatif.

“Di awal bergabung, kami mendapatkan mentorship dan pendampingan, bahwa kami harus mempunyai keunikan ketika membangun agency. Jadi, tujuannya jelas, target kemana, siapa dan sebagainya,” kata Nabyl Farizi, Co-Founder & Creative Director Katch, dalam acara Ideatalks 2021 yang dipandu oleh Adelle Odelia Tanuri, Co-Founder Rahasia Gadis dan Sparks Indonesia.

Nabyl melanjutkan, “Menurut insight yang kami peroleh, perempuan mempunyai peran yang besar terhadap produk atau brand yang akan dipilih, termasuk keputusan pembelian untuk konsumsi keluarga di rumah. Misalnya, suami akan membeli mobil, atau gadget, pasti mempertimbangkan pendapat istri. Insight itulah yang kemudian menjadi keunikan didalam agency kami.”

Menurut Nabyl, hanya dalam kurun waktu dua bulan, Katch sudah menangani brand-brand milik Orangtua Group, Enfagrow, dan BurgerKing, tentunya menjadi hal mustahil kalau mereka tidak bergabung didalam platform Y dengan kekuatan jaringan bisnis seperti FAB.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI