Pemerintah sejauh ini telah membangun infrastruktur Jargas dengan mekanisme APBN dan PGN. Sampai dengan Desember 2023 tercatat telah terealisasi sebanyak +/- 800 ribu SR pelanggan Jargas aktif yang dikelola PGN.
Data PGN mencatat, pada 2024 target tambahan pelanggan Jargas mencapai sebanyak +/- 117.000 Sambungan Rumah (SR). Maka proyeksi pengelolaan pelanggan Jargas sampai dengan akhir tahun ini mencapai lebih dari +/- 900 ribu SR.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini saat dikonfirmasi mengatakan pembangunan Jargas merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk mendukung pemerintah dalam rangka mengoptimalkan gas bumi sebagai andalan energi transisi. ”PGN berupaya semaksimal mungkin sesuai perannya dalam hal ini melalui pengembangan Jargas untuk meningkatkan pemanfaatan gas sebagai energi transisi,” ujarnya.
Pembangunan Jargas dilakukan melalui dua sumber pembiayaan yaitu bersumber dari APBN dan dari dana internal PGN. Dari total estimasi +/- 900 ribu SR pada 2024, sebanyak +/- 330 ribu SR di antaranya dibangun dari biaya yang bersumber dari perusahaan dan sebanyak +/- 570 ribu SR lainnya dibiayai APBN.
”Dengan dukungan harga pasokan gas yang kompetitif dan dilakukannya penyesuaian harga jual gas secara berkala menyesuaikan daya beli masyarakat kami meyakini Jargas akan memberikan manfaat yang luas bagi negara dan masyarakat,” tutupnya.