Anggota Tim Ahli Wantimpres Prof Henry Indraguna: Peringatan Jenderal Luhut Soal Orang Toxic, Karena Cintai NKRI

Iman Firmansyah Suara.Com
Jum'at, 10 Mei 2024 | 08:05 WIB
Anggota Tim Ahli Wantimpres Prof Henry Indraguna: Peringatan Jenderal Luhut Soal Orang Toxic, Karena Cintai NKRI
(Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Golkar asal Jateng Prof Dr Henry Indraguna, SH mengamini pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) agar Presiden Terpilih Prabowo Subianto  tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan.

Menurut Prof Henry Indraguna, dirinya atau juga masyarakat tentu banyak yang menginginkan kondisi Indonesia harus tetap stabil baik di bidang politik, ekonomi, sosial, keamanan seperti sekarang ini.

Dengan pandangan yang begitu jamak rakyat yang menginginkan legacy Pemerintahan Jokowi dua periode ini perlu dilanjutkan dan ditingkatkan maka, Prof Henry yang juga Anggota Tim Ahli Bidang Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pertimbangan Presiden RI (Wantimpres) sangat setuju dan bisa menerima kekhawatiran LBP.

Ini karena jika Prabowo menjadikan mereka yang toxic selama ini menjadi anggota kabinetnya, sangat memungkinkan akan menjadi duri dalam daging Pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

Secara umum calon menteri toxic, kata Profesor dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) itu mengacu kepada menteri yang menjadi racun bagi presiden yang dalam praktiknya sangat merugikan pemerintahannya.

"Calon menteri toxic bukan hanya duri dalam daging tapi bisa jadi berubah jadi serigala meski untuk saat sekarang ini ber-chasing atau bergaya seperti domba," kata Henry.

Dia kemudian menyebutkan sejumlah ciri-ciri calon menteri toxic yang berpotensi merugikan dan menjadi benalu di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Di antaranya, mereka yang tidak loyal kepada presiden, tidak pro rakyat serta hanya bekerja untuk kelompoknya sendiri dan paling mengerikan kalau menjadi pemburu rente dari sebuah kekuasaan untuk keuntungan pribadi maupun golongan.

“Saya mendefinisikan menteri toxic itu adalah siapa pun menteri yang jadi benalu presiden. Misalnya merusak citra presiden, menteri yang korupsi, menteri yang tak loyal, menteri yang kebijakannya tidak prorakyat, menteri yang tidak mau dikritik rakyat, menteri yang hanya mencari popularitas tapi kosong karya untuk rakyat termasuk menteri yang hanya bekerja untuk kelompoknya saja," bebernya.

Baca Juga: Sama-sama Kader Partai, Ini Perbedaan Anne Ratna Mantan Istri Dedi Mulyadi dengan Mulan Jameela

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar ini berpendapat bahwa orang-orang toxic yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, lebih mengarah kepada mereka yang selama ini tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahan Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI