Aturan Speaker Masjid Selama Ramadhan yang Disinggung Gus Miftah, Bolehkah Terus Digunakan?

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 14 Maret 2024 | 15:26 WIB
Aturan Speaker Masjid Selama Ramadhan yang Disinggung Gus Miftah, Bolehkah Terus Digunakan?
Ilustrasi aturan speaker masjid selama Ramadhan (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mendapat teguran dari Kementerian Agama (Kemenag) terkait ceramahnya di Sidoarjo beberapa waktu lalu. Ia menyinggung soal aturan speaker masjid.

Dalam ceramah tersebut, Gus Miftah menyebutkan perbandingan terkait larangan penggunaan speaker untuk tadarus dengan penggunaannya saat dangdutan.

“Kok sekarang ini malah ada imbauan orang tadarus tidak boleh pakai speaker. Otak saya tidak nalar. Sekarang ini Sidoarjo mengadakan dangdutan sampai jam 1 tidak ada yang melarang,” ujar Gus Miftah dalam potongan video yang diunggah oleh akun X @FirzaHusainID

Potongan ceramah tersebut akhirnya mendapatkan tanggapan dari pihak Kemenag. Melalui laman resminya, Kemenag menyebutkan bahwa Gus Miftah salah tangkap terkait aturan tersebut dan cenderung provokatif.

“Sebagai penceramah, biar tidak asbun dan provokatif, baiknya Gus Miftah pahami dulu edaannya. Kalau nggak paham, bisa nanya agar mendapat penjelasan yang tepat. Apalagi membandingkannya dengan dangdutan, itu jelas tidak tepat dan salah kaprah,” ujar Anna Hasbie selaku Juru Bicara kementerian Agama.

Lantas, bagaimana sebenarnya aturan yang tepat terkait penggunaan speaker masjid? Berikut ulasannya.

Isi aturan speaker masjid selama Ramadhan

Kementerian Agama telah mengeluarkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola dalam Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022.

Dalam aturan tersebut, Kemenag mengimbau bahwa pengeras suara luar sebaiknya hanya digunakan untuk mengumandangkan adzan dan membaca Al-Quran maksimal 10 menit sebelum adzan.

Baca Juga: Hukum Menonton Mukbang Saat Puasa Ramadhan, Apakah Membatalkan?

Sementara itu, penggunaan yang lebih lama disarankan memanfaatkan pengeras suara dalam.

Berikut ini adalah bagian dari SE Nomor 05 Tahun 2022 yang mengatur tata cara penggunaan pengeras suara selama Ramadhan.

Penggunaan waktu sholat

a. Sholat subuh

  • Sebelum adzan, baca Al-Quran satu tharim dengan jangka waktu maksimal 10 menit dapat menggunakan pengeras suara luar.
  • Pelaksanaan sholat subuh, zikir, doa, dan kuliah subuh pakai pengeras suara dalam.

b. Sholat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya

  • Sebelum adzan, baca Al-Qur'an atau selawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dengan durasi maksimal lima menit.
  • Sesudah azan dikumandangkan, gunakan pengeras suara dalam.

c. Solat Jum'at

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI