Suara.com - Bulan Ramadan kali ini sudah memasuki akhir perjalanan. Umat muslim kini sudah dipertemukan dengan 10 hari terakhir Bulan Ramadan.
Hari-hari akhir ini menjadi hari yang diburu banyak umat muslim, lantaran bertepatan dengan jatuhnya malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar ini biasanya akan jatuh di antara malam-malam ganjil, seperti malam ke 21, malam ke 23, malam ke 25, malam ke 27 dan malam ke 29.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan dalam sabdanya:
تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
“Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadan,” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radliyallahu ‘anha)
Umat muslim dianjurkan memburu Lailatul Qadar dengan menghidupkan setiap malam-malam Ramadan, terutama di sepuluh hari terakhir.
Khususnya pada malam-malam ganjil di rentang tujuh haru terakhir dari bulan Ramadan. Beberapa sahabat Nabi bermimpi bahwa Lailatul Qadar tiba di tujuh hari terakhir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Baca Juga: Dua Amalan Utama yang Bisa Dilakukan Ketika Mengejar Malam Lailatul Qadar
أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada 7 hari terakhir,” (muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma).
Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar:
لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ
“(Dia adalah) malam ke-27. ” (HR. Abu Dawud, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radliyallahu ‘anhuma, dalam Shahih Sunan Abi Dawud. Sahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu menegaskan:
Selain itu, para ulama terdahulu telah memprediksi dengan metodenya masing-masing, salah satunya Imam Al-Ghazali.