9 Alasan Isra Miraj Terjadi di Malam Hari Menurut Ulama

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 17 Januari 2025 | 17:34 WIB
9 Alasan Isra Miraj Terjadi di Malam Hari Menurut Ulama
Mengapa Isra Miraj Terjadi pada Malam Hari (Freepik)

Suara.com - Peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu mukjizat terbesar yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Kejadian ini terjadi pada malam hari, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, dan sering kali menimbulkan pertanyaan mengapa Isra Miraj terjadi pada malam hari?

Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina (Isra), lalu naik ke langit untuk bertemu dengan Allah (Miraj). Perjalanan ini berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan menjadi bukti kekuasaan Allah.

Mengutip dari NU Online, Ustadz M Alvin Nur Choironi menjelaskan 9 alasan khusus yang dikutip dari Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab "Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra" tentang pemilihan waktu malam untuk terjadinya peristiwa Isra Miraj. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Waktu yang Tepat untuk Menyepi dan Beribadah

Malam dianggap sebagai waktu yang paling tepat untuk melakukan khalwah (menyepi) dan beribadah secara khusus., sebagai upaya meningkatkan amalan tanpa gangguan. Keheningan malam memungkinkan seseorang untuk lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, yang menjadikan malam sebagai waktu yang penuh berkah.

2. Waktu yang Berhubungan dengan Kewajiban Shalat

Dalam Surat Al-Muzammil ayat 2, Allah berfirman: "Qumil-laila illâ qalîlâ", yang artinya memerintahkan umat Islam untuk berdiri (untuk shalat) pada malam hari. Ini berarti bahwa malam merupakan waktu yang sangat penting untuk melaksanakan kewajiban ibadah, khususnya shalat.

Isra Miraj yang terjadi pada malam hari memberikan penegasan tentang pentingnya ibadah malam sebagai bagian dari ajaran Islam.

Baca Juga: Sejarah NU: Bukan KH Hasyim As'ari, Sosok Ini yang Cetuskan Nama Nahdlatul Ulama

3. Ujian Keimanan terhadap Hal-hal Ghaib

Peristiwa Isra Miraj juga merupakan ujian bagi umat Islam, khususnya dalam hal keimanan terhadap perkara ghaib yang tidak dapat dicapai oleh akal manusia, seperti perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit.

Pada saat itu, umat muslim diuji sejauh mana mereka percaya kepada wahyu dan risalah Nabi, sementara orang-orang kafir diuji apakah mereka tetap ingkar atau beriman kepada kebenaran yang dibawa oleh Nabi.

4. Malam Dianggap sebagai Waktu yang Mulia

Imam Jalaluddin As-Suyuthi juga menyebutkan bahwa malam memiliki kemuliaan tersendiri, karena banyak peristiwa besar dalam sejarah umat Islam yang terjadi pada waktu malam, seperti peristiwa Isra Miraj.

Pendapat ini juga menanggapi pandangan filsuf yang menganggap malam sebagai waktu yang hina, dengan menegaskan bahwa justru banyak kebaikan dan keistimewaan yang hadir pada waktu malam. Ini menjadikan malam sebagai waktu yang sangat istimewa dalam Islam.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI