10. وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Wa sawa'un 'alayhim a'anzartahum am lam tunzirhum la yu'minun
Sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan, mereka tidak akan beriman.
11. إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَٰنَ بِالْغَيْبِ ۖ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
Innama tunziru manittabaʿa az-zikra wa khashiyar-rahmana bil-ghaybi fabash-shirhu bimaghfiratin wa ajrin karim
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang mau mengikuti peringatan (Al-Qur'an) dan yang takut kepada (Allah) Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang mulia.
12. إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ
Inna nahnu nuhyil-mawta wa naktubu ma qaddamu wa atharahum wa kulla shay'in ahsaynahu fi imamin mubin
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadhan: Bolehkah Digabung?
13. وَاضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ
Waḍrib lahum mathalan ashabal-qaryati iz ja'ahal-mursalun
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
14. إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
Iz arsalna ilayhimusnayni fakazzabuhuma fa'azzazna bisalisin faqalu inna ilaykum mursalun
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu."