Dosa Menggunung? Jangan Putus Asa! Kisah Pemabuk Masuk Surga Berkat Satu Kalimat Shalawat

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 09:14 WIB
Dosa Menggunung? Jangan Putus Asa! Kisah Pemabuk Masuk Surga Berkat Satu Kalimat Shalawat
Ilustrasi ChatGPT menggambarkan suasana di kampung kecil dengan seorang lelaki yang dikenal karena kebiasaannya mabuk-mabukan [Suara.com/Muhammad Yunus]

Mereka menganggapnya sebagai lelaki yang tak membawa manfaat semasa hidupnya.

Namun, suatu malam, ulama sufi yang dulu sering menasihatinya mendapatkan mimpi yang mengubah pandangannya.

Dalam mimpinya, ia melihat lelaki pemabuk itu berada di surga, mengenakan pakaian yang indah dan bersinar.

Terkejut, sang ulama bertanya, "Bagaimana mungkin engkau berada di sini? Apa amalan yang membuatmu mendapatkan derajat setinggi ini?"

Dengan senyum tenang, lelaki itu menjawab, "Suatu hari aku menghadiri majelis dzikir, dan aku mendengar penceramah berkata, 'Barangsiapa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan suara yang tinggi, maka wajib baginya masuk surga.' Aku pun mengikuti jamaah yang melantunkan shalawat dengan suara lantang. Karena jamaah itu diampuni dosa-dosanya, aku yang berada di antara mereka pun turut mendapat ampunan. Itulah sebabnya Allah menempatkanku di tempat ini."

Mendengar jawaban itu, sang ulama tersentak. Betapa besar rahmat Allah!

Bahkan seseorang yang sepanjang hidupnya bergelimang dosa pun bisa mendapatkan syafaat hanya karena satu kali bershalawat dengan hati yang terbuka.

Pagi harinya, ulama sufi itu segera menceritakan mimpinya kepada masyarakat.

Kisah ini menjadi perbincangan di kampung, mengajarkan mereka untuk tidak mudah menghakimi seseorang dan betapa besarnya keberkahan bershalawat.

Baca Juga: Iftar Mewah di Menteng: Cicipi Warisan Kuliner Nusantara di Hotel Bintang 5 Ini

Sejak saat itu, banyak warga yang lebih sering melantunkan shalawat, berharap mendapatkan rahmat yang sama.

Sebagaimana dikatakan oleh seorang pujangga Arab, "Sungguh beruntung orang yang bershalawat kepada Nabi, karena sesungguhnya dalam hal itu mengandung hasrat untuk mendapatkan kenikmatan yang abadi."

Di bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini, kisah lelaki pemabuk itu menjadi pengingat bagi kita semua.

Bahwa seberat apa pun dosa yang pernah kita lakukan, pintu ampunan Allah selalu terbuka.

Dan mungkin, dalam satu shalawat yang kita lantunkan dengan tulus, ada syafaat yang kelak menuntun kita ke surga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI