Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2025 | 06:37 WIB
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
Rabu Wekasan menurut Islam (freepik)

Suara.com - 20 Agustus 2025 akan digelar tradisi Rabu Wekasan yang dipercaya sebagian masyarakat Indonesia.

Rabu Wekasan menurut Islam adalah sebuah tradisi yang sudah mengakar kuat di sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Istilah ini merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah.

Tradisi ini muncul dari keyakinan bahwa pada hari tersebut, Allah SWT menurunkan bala' (malapetaka) dalam jumlah yang sangat banyak.

Oleh karena itu, masyarakat kerap melakukan berbagai ritual atau amalan untuk menolak bala' tersebut.

Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap tradisi ini? Apakah keyakinan dan amalan yang menyertainya memiliki dasar yang kuat dalam syariat?

Anda mungkin pernah mendengar tentang berbagai anjuran, mulai dari shalat khusus hingga membuat "tolak bala" pada hari tersebut.

Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa dalam ajaran Islam, segala bentuk ibadah dan keyakinan harus berlandaskan pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Tanpa landasan yang jelas, sebuah tradisi bisa berpotensi menjadi bid'ah (sesuatu yang baru dalam agama yang tidak ada contohnya dari Rasulullah).

Baca Juga: Kapan Malam Rabu Wekasan 2025? Simak Jadwal, Makna, dan Panduan Amalannya

Hukum Rabu Wekasan Menurut Islam

Secara garis besar, para ulama menegaskan bahwa tidak ada dalil shahih, baik dari Al-Qur'an maupun Hadits Nabi, yang secara spesifik menyebutkan tentang adanya kesialan atau turunnya bala' pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Oleh karena itu, keyakinan bahwa hari Rabu Wekasan merupakan hari sial adalah keyakinan yang tidak memiliki dasar dalam Islam.

Islam mengajarkan bahwa semua hari adalah baik, dan segala musibah yang menimpa manusia adalah ujian dari Allah SWT yang bisa terjadi kapan saja.

Menurut laman Nahdlatul Ulama, tradisi Rabu Wekasan sering kali diwarnai dengan ritual-ritual yang tidak diajarkan oleh syariat.

Misalnya, shalat khusus yang dikerjakan sebanyak empat rakaat dengan niat menolak bala', yang dikenal dengan sebutan Shalat Rebo Wekasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI