"Itu keputusan Marc sendiri. Ketika kami sampai di sana, mereka (pihak Yamaha) tidak senang, dan meminta kami untuk pergi--yang mana saya bisa memahami, karena ketika itu terjadi pada pebalap Anda, tentu Anda tidak akan senang," sambungnya.
"Tapi sekali lagi, ini adalah balapan, dan apalagi yang bisa kami lakukan? Kami datang untuk meminta maaf, dan menyatakan penyesalan--tapi jika mereka tidak mau memaafkan, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan," pungkas Puig.