Suara.com - Sprinter nasional Yaspi Boby terancam tak bisa masuk tim inti estafet putra 4x100 meter Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang, Agustus mendatang.
Situasi ini menyusul kegagalannya mengikuti training camp (TC) bersama 12 atlet pelatnas atletik lainnya ke Amerika Serikat, awal April lalu.
Yaspi gagal berangkat ke AS lantaran sidik jarinya sulit terdeteksi saat pembuatan visa. Jari Yaspi diketahui pernah terbakar.
Yaspi pun terpaksa berlatih terpisah dari rekan-rekannya yang menjalani TC di AS yang dilatih pelatih atletik terbaik dunia 2016, Harry Marra.
Dia berlatih di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor bersama pelatih dari pelatnas Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
Kondisi tersebut sedikit banyak mengurangi peluang Yaspi untuk menjadi bagian tim inti estafet putra 4x100 di Asian Games nanti.
Apalagi, saat di AS, posisi Yaspi sudah digantikan oleh juniornya, Bayu Kartanegara, yang sebelumnya menjadi pelari cadangan.
Terkait ini, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung mengaku masih membuka peluang Yaspi Boby bisa ikut dalam tim estafet 4x100 walaupun tak menjamin bisa mendapat posisi inti.
"Memang didalam tim eatafet 4x100 itu yang dipersiapkan atau didaftarkan dalam pertandingan ada enam orang jika melihat kondisinya. Tentunya Yasbi Boby masih punya peluang untuk ikut dalam tim," ungkap Tigor ditemui di lapangan atletik Senayan, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Baca Juga: Indonesia Sisakan Dua Wakil di New Zealand Open
"Sebenarnya tak sulit menggabungkan lagi (Yaspi di tim). Seninya tim 4x100 kan siapa yang ditaruh di posisi depan, tengah dan belakang, karena masing-masing larinya tak sama, ada yang kurang dari 100 meter ada yang lebih. Saya rasa tak akan susah itu (menggabungkan Yaspi ke tim)," lanjut Tigor.
Namun begitu, Tigor mengindikasikan bahwa tim yang TC di AS akan diprioritaskan menjadi tumpuan Indonesia di Asian Games 2018.
Hal serupa juga diisyaratkan Ketua Umum PB PASI Bob Hasan yang akan memprioritaskan para atlet muda di Asian Games sebagai langkah regenerasi.
Sementara, usia Yaspi Boby diketahui sudah mencapai kepala tiga. Tigor pun menyerahkan komposisi tim kepada sang pelatih.
"Yang berangkat ke Amerika itu kan empat orang (dari tim estafet 4x100 meter putra) dan semuanya itu dibentuk benar-benar menjadi tim yang solid. Sekarang mereka sudah pulang ke Indonesia dan Ibu Eni Nuraini (pelatih tim estafet putra) silakan mau menentukan seperti apa Yaspi Boby (di tim)," ujar Tigor.