Unbelievable scenes at the #ArgentinaGP as @marcmarquez93 heads to @ValeYellow46's box to apologise #TermasClash pic.twitter.com/5ZT4CwSd9t
— MotoGP™ (@MotoGP) April 8, 2018
Terkait tudingan gaya membalap Marquez yang dinilai terlalu agresif dan membahayakan pebalap lain, Mick Doohan punya pandangan tersendiri.
Menurut Doohan, ada beberapa faktor yang membuat Marquez tampil agresif. Salah satunya karena mental juara Marquez yang menurutnya berada di atas para pebalap lain.
"Saya melihat itu karena tekadnya, dedikasinya yang tidak pernah menyerah dan kesiapannya untuk bersaing," kata Doohan, dikutip dari Motorsport, Selasa (4/12/2018).
"Ada beberapa yang mengatakan dia terlalu agresif. Tapi, setiap pebalap, jika selalu berkendara sampai batas, tak jarang melakukan kesalahan, dan terjadi senggolan pula."
![Legenda balap motor dunia asal Australia, Mick Doohan. [AFP/Upali Aturugiri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/10/22/69086-mick-doohan.jpg)
"Jika Anda tidak agresif, Anda tidak akan menang. Marc memiliki tekad dan kemauan menang lebih besar dibanding pebalap lainnya."
"Tak perlu diragukan lagi, gaya membalap Marquez mengagumkan. Ini adalah daya tarik yang membuat publik menonton MotoGP. Di sisi lain, Marc Marquez juga menyadari bahwa jika dia tidak mengemudi seperti itu, maka tidak akan memenangkan gelar," tutur juara dunia lima kali kelas 500cc.
Sejak naik ke kelas MotoGP pada tahun 2013, Marc Marquez tampil dominan. Tercatat, dia telah lima kali merebut gelar juara dunia MotoGP.
Satu-satunya kegagalan Marquez merebut mahkota juara dunia MotoGP, yakni pada tahun 2015.
Baca Juga: Lewis Hamilton Terima Tantangan Valentino Rossi
Titel tersebut direbut rekan setim Marc Marquez musim depan di Repsol Honda, Jorge Lorenzo, yang saat itu membela Movistar Yamaha.