SEA Games 2019: Akhir Penantian 14 Tahun Greysia Polii

Rizki Nurmansyah
SEA Games 2019: Akhir Penantian 14 Tahun Greysia Polii
Ekspresi kegembiraan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu, usai memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2019 dengan mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand), Senin (9/12). [Humas PBSI]

"Setelah 14 tahun saya akhirnya bisa dapat medali emas," ujar Greysia Polii.

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari [Badminton Photo/Yves Lacroix]
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii (kiri) dan Nitya Krishinda Maheswari. [Badminton Photo/Yves Lacroix]

Pada SEA Games 2011 di Jakarta, Greysia absen karena mengalami cedera.

Greysia kembali diturunkan memperkuat Indonesia pada SEA Games 2013 di Myanmar, bersama Nitya.

Namun lagi-lagi Greysia harus puas dengan medali perak. Greysia/Nitya kalah di babak final dari Woon Khe Wei/Vivian Hoo Kah Mun (Mlalaysia).

Setelah kembali absen pada SEA Games 2015 di Singapura, Greysia kemudian turun dua tahun berikutnya di Malaysia.

Baca Juga: Skuad Indonesia di Taipei Open 2025, Ada Debut Apri/Febi dan Verrell/Lisa

Pada SEA Games 2017, Greysia/Apriyani kalah di babak pertama Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand).

Ekspresi kegembiraan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, usai memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2019 dengan mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand), Senin (9/12). [Humas PBSI]
Ekspresi kegembiraan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu, usai memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2019 dengan mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand), Senin (9/12). [Humas PBSI]

Kini, Greysia/Apriyani berhasil membuktikan kebolehannya dengan meraih medali emas pada SEA Games 2019 Filipina.

"Rasa penasaran itu ada, setelah bertahun-tahun ikut SEA Games, akhirnya saya bisa mendapatkan emas. Tentunya sangat senang," pungkas Greysia Polii.