Sebelum menganvaskan lawannya, Joshua memang terlihat begitu dominan di atas ring. Pulev bahkan berhasil dia jatuhkan dengan uppercut di ronde ketiga.
Namun, petinju asal Bulgaria itu masih mampu bangkit sebelum hitungan kesepuluh wasit dan pertarungan kembali dilanjutkan.
Pulev terus terpojok pasca momen terjatuh di ronde ketiga. Puncaknya terjadi di ronde kesembilan saat pukulan kanan Joshua telak mengenai wajah Pulev hingga terkapar dan tak mampu bangkit lagi.
Ini adalah kali pertama Anthony Joshua mempertahankan sabut juara dunia kelas berat WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO selepas merebutnya dari tangan Andny Ruiz Jr.
Prospek pertarungan Anthony Johsua vs Tyson Fury
![Foto kolase Anthony Joshua dan Tyson Fury. [AFP/Kirsty O'Connor/Mark Ralston]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/28/15028-anthony-joshua-dan-tyson-fury.jpg)
Kemenangan atas Kubrat Pulev 12 Desember lalu membuat Anthony Joshua semakin dekat untuk bertarung dengan pemegang sabuk juara dunia kelas berat WBC Tyson Fury.
Namun, sebelum duel perebutan gelar juara dunia kelas berat tak terbantahkan (undisputed champion) itu terelaisasi, kedua petinju dijadwalkan menghadapi lawan-lawan lain terlebih dulu.
Sebelum menghadapi Tyson Fury yang direncanakan berlangsung awal tahun depan, Johsua dijadwalkan harus menjalani duel mandatory (wajib) menghadapi Usyk untuk mempertahankan sabuk juara dunia WBO.
Sementara Tyson Fury juga dinanti agenda duel jilid III menghadapi Deontay Wilder yang pada Februari 2020 lalu berhasil dia taklukan dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC.
Baca Juga: Tahun Depan, Manny Pacquiao Bidik Dua Pertarungan Tinju
Terkait 'batu sandungan' itu, promotor Joshua, Eddie Hearn sempat mengatakan bahwa dia punya tugas untuk membuat duel besar antara kliennya dan Tyson Fury teralisasi, bahkan jika tidak ada sabuk yang diperebutkan sekalipun.