“Kalau ada kejadian misalnya kecelakaan, petugas medis bisa zoom dari jauh apakah ini insiden biasa ataukah cukup parah sehingga butuh lomba diberhentikan,” kata Priandhi.
"Jika memang begitu, dia akan bilang ke pimpinan dan dari sini (Race Control) bisa menekan satu tombol digital flag dan bendera merah bisa keluar di sisi lintasan.”
Para pimpinan lomba, pimpinan marshal, pimpinan medis pun bisa saling berkomunikasi dengan anggotanya di lapangan. Mereka memiliki dua Handy Talky (HT) yang punya fungsi berbeda.
"Satu untuk ke para petugas lapangan, satu lagi ke medical center untuk memanggil ambulans, helikopter dll," jelas Priandhi.
“Di sini semua kegiatan dilakukan dan menentukan apakah balapan berlangsung atau dihentikan,” tuturnya melanjutkan.
Priandhi pun mengatakan ruangan Race Control telah berfungsi optimal sejak balapan WSBK dan tes pramusim.
Namun, pihak Dorna memang meminta sedikit tambahan untuk ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia pada 18-20 Maret 2022 nanti.
“Race control sejak WSBK dan Preseason sudah berjalan (lancar). Khusus untuk MotoGP mereka meminta menambah beberapa kamera dan beberapa sensor yang terhubung dengan transponder masing-masing motor,” tuturnya menutup.
Baca Juga: Rafin's Snack Produk UMKM dari Pringsewu Jadi Buah Tangan di Ajang MotoGP Mandalika 2022