Namun, dalam laga itu, ia mengakui bahwa sejak set pertama dimulai, anak asuhnya tidak mampu unggul dalam pertandingan. Selisih perolehan poin juga cukup jauh, sehingga tim Bandung BJB harus bersusah payah untuk mengejar.
"Mulai set pertama sampai ketiga kita tidak pernah unggul, set pertama dan seterusnya kita mengejar. Kalau mengejar terlalu jauh, dan banyak kesalahan itu sulit," ujarnya.
Ia menilai, kondisi tersebut membuat tim Bandung BJB harus menelan kekalahan pada laga melawan Pertamina Fastron. Sementara para pemain Pertamina Fastron, mampu memanfaatkan situasi dan berani melakukan serangan.
"Karena kita tertekan, sementara mereka (lawan) berani, mereka menikmati," ujarnya.