"Dengan persaingan yang kompetitif seperti ini, tentu juga akan jadi tontonan yang menarik buat semua penggemar supermoto, khususnya di Boyolali dan sekitarnya."
Sedangkan di kelas 180 Junior, tiga teratas standing point diisi oleh rider Benaya Farel harus mempertahankan torehan 176 poin dari ancaman Davin CP (156 poin) dan Maliki Somma (146 poin).
Selain kelas FFA 250, FFA 180 Open, dan 180 Junior, ajang Superchallenge Supermoto Race 2024 juga memperlombakan kelas FFA 450, FFA 450 Master, Trail 180 Rookie, dan Trail 180 Master.
Abed Nego Antoro dari Genta Auto & Sport selaku promotor, mengatakan, Sirkuit Boyolali telah dipersiapkan maksimal demi memastikan mulusnya persaingan dari para rider yang bakal berlaga.
Dengan panjang lintasan sekitar 1.150 meter dan lebar 10 meter, Sirkuit Boyolali punya 10 tikungan dengan layout yang sangat menantang.
“Sirkuit Boyolali ini adalah sirkuit permanen dan aspalnya sangat cocok untuk pebalap gaspol penuh. Namun tentu mereka juga wajib waspada dengan tikungan-tikungan yang challenging dan tidak mudah untuk ditaklukan,” imbuh Abet Nego.
Optimisme Tommy Salim
Jelang race akhir pekan nanti, rider Tommy Salim sudah melontarkan optimistisme mempertahankan puncak klasemen dan merebut juara umum.
Rider bernomor start 75 ini melakukan berbagai latihan dan persiapan demi memaksimalkan aksinya di lintasan dan mengatasi perlawanan rival-rivalnya. Menurut Tommy, meski posisinya di atas angin, namun ia tidak boleh lengah dan menghindari blunder dalam perlombaan nanti.
Baca Juga: Superchallenge Supermoto Race 2024: Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Seri Perdana
“Pada Superchallenge Supermoto Race 2024 saya turun di dua kelas yaitu FFA 250 dan 180 Open. Kebetulan di dua kelas tersebut poin saya paling tinggi dari yang lain,” jelas Tommy.
"Tapi hal ini juga menjadi tantangan tersendiri agar bisa mempertahankan poin dan menyegel gelar juara umum di dua kategori sekaligus. Sejauh ini persiapannya lebih banyak istirahat supaya lebih bugar ketika race mendatang."