Awas! Perusahaan Penjual Pengikut Palsu di Medsos Siap Diselidiki

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 29 Januari 2018 | 07:43 WIB
Awas! Perusahaan Penjual Pengikut Palsu di Medsos Siap Diselidiki
Ilustrasi Follower Twitter. [Shutterstock]

Platform ini memungkinkan akun otomatis, namun melarang keras mereka membeli atau menjual. Dikatakan, akan menangguhkan akun yang ditemukan telah membeli pengikut, retweet atau sejenisnya. Namun, seorang perwakilan mengatakan kepada New York Times bahwa hal itu jarang dilakukan dalam praktik ini, karena sulit untuk dibuktikan.

Laporan tersebut menuduh Devumi memiliki stok paling sedikit 3,5 juta rekening otomatis, yang banyak dijual berulang kali.

Ini menuduh setidaknya 55.000 akun menggunakan nama, gambar profil, kampung halaman dan data pribadi lainnya dari pengguna Twitter asli, termasuk anak di bawah umur.

"Akun-akun ini adalah koin palsu dalam ekonomi pengaruh booming yang sedang berkembang, menjangkau hampir semua industri di mana khalayak ramai dapat dimonetisasi. Akun palsu, yang dikerahkan oleh pemerintah, penjahat dan pengusaha, sekarang menempati jaringan media sosial," tulis laporan tersebut.

New York Times menemukan banyak akun Twitter yang terkenal memiliki pengikut dari pabrik Devumi. Dikatakan bahwa klien perusahaan meliput spektrum politik, dari pakar kabel liberal ke seorang reporter di situs sayap kanan Breitbart dan seorang editor di kantor berita Cina, Xinhua. [BBC]

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI