Gas tertawa dapat membuat manusia merasa rileks dan gembira bahkan bisa menimbulkan halusinasi ringan.
Kotoran penguin sendiri tidak secara langsung menghasilkan gas tertawa.
Namun ketika nitrogen di dalam kotoran masuk ke tanah, maka tanah bisa mengubahnya menjadi dinitrogen oksida.
Semua analisis membuat peneliti menyimpulkan bahwa koloni penguin adalah hotspot untuk emisi gas rumah kaca, terutama untuk nitrat oksida gas rumah kaca yang kuat.
Mungkin jumlah gas akan meningkat saat penguin bergerak ke daratan.
Studi tidak menyarankan kita untuk melakukan sesuatu seperti mengurangi jumlah penguin karena jumlah gas rumah kaca yang mereka hasilkan termasuk kecil jika dibandingkan gas rumah kaca seluruh dunia.
Namun, ini merupakan studi yang menarik karena mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia bisa mengubah ekosistem.
Semakin mundurnya gletser di Antartika, maka semakin banyak pula populasi penguin sehingga gas tertawa juga semakin banyak.
Baca Juga: Bikin Gagal Fokus, Selebgram Ini Minta Maaf setelah Foto Bareng Penguin