Pola itu akan tercetak pada permukaan cokelat saat dituangkan ke dalam.

Bukan bentuk jamur yang menghasilkan kilauan, melainkan permukaan cokelat berlekuk yang notabene adalah kisi difraksi.
Dikutip dari IFLScience, ketika cahaya putih mencapai batas yang sama ukurannya dengan panjang gelombang (dengan urutan seratus nanometer), warna-warna komponen akan menyebar (berdifraksi) pada sudut yang berbeda.
Jika beberapa batas seperti ini diberi jarak yang sama pada suatu objek (kisi difraksi), maka jalur cahaya yang mengalami difraksi akan secara konstruktif saling mengganggu.
Itu akan mengintensifkan pita cahaya yang terpisah sehingga menghasilkan efek pelangi.
"Ini adalah cicipan difraksi terbaik yang bisa kita lihat," kata David A. Weitz, seorang profesor fisika di Harvard University.
Pada penelitian dari ETH Zurich dalam versi kubus cokelat, ilmuwan mengklaim bahwa cokelat dengan efek berkilau siap ditingkatkan untuk skala industri dan mereka sudah dalam proses diskusi dengan "produsen cokelat ternama".
Baca Juga: Dikira Pisang Goreng, Netizen Ini Taburi Keju dan Cokelat di Atas Baceman