Usai Covid-19, Banyak yang Ingin Gabungkan Bekerja dari Rumah dan Kantor

ABC Suara.Com
Rabu, 24 Juni 2020 | 17:00 WIB
Usai Covid-19, Banyak yang Ingin Gabungkan Bekerja dari Rumah dan Kantor
[ABC News Australia].

Dengan tujuh orang staf, manajer Adam Hart menggunakan pengalaman pekerja senior yang bisa melakukan banyak tugas namun dengan waktu lebih sedikit.

"Ibu-ibu tahu apa yang harus dikerjan, mereka bisa bekerja dan menyelesaikan tugas dalam 3 atau 4 hari, dan sudah bertahun-tahun melakukannya, mereka orang paling produktif yang pernah saya lihat selama ini," kata Adam Hart.

Menurut Chris dengan adanya pandemi COVID-19 banyak pekerja saat ini berkesempatan untuk mempertimbangkan kembali bagaimana mereka bekerja selama ini.

"Hal kunci yang kami temukan dalam penelitian ini adalah kelonggaran waktu," katanya.

"Tidak saja berkenaan dengan 80 persen waktu kerja [empat hari seminggu], namun juga jam kerja, misalnya jam dimana mereka bisa menjemput anak di sekolah, atau juga soal lokasi kerja."

Lebih banyak pria yang ingin kembali ke kantor

Survei menunjukkan bahwa pekerja pria lebih ingin kembali ke kantor karena bisa berkonsentrasi lebih baik tanpa gangguan dibandingkan di rumah.

Penelitian ini menemukan beberapa hal yang menarik mengenai tingkat kepuasan bekerja dari rumah berkenaan dengan usia seseorang.

Mereka yang berusia di atas 50 tahun mengatakan mereka tidak lebih produktif dan mengalami sedikit sekali hal yang positif dengan bekerja dari rumah.

Baca Juga: Manchester United Jamu Sheffield di Old Trafford, Ole: Laga Bakal Alot

Orang tua dan mereka yang harus mengasuh anak merasa lebih produktit dan sukses bekerja dari rumah, namun tidak menemukan cara baru dalam melakukan pekerjaan mereka.

Pria lebih ingin kembali ke kantor dibandingkan staf perempuan (62 persen dibandingkan 53 persen) karena lebih kurang terganggu di kantor dan juga lebih mudah bekerja sama di kantor.

Pekerja yang lebih muda lebih siap kenbali ke kantor, dengan 66 persen dari yang berusia 18-30 tahun lebih 'semangat' kembali ke kantor dibandingkan 47 persen yang berusia 51 sampai 60 tahun

Menurut Chris Mattey dari Boston Consulting Group, perusahaan yang tidak memberikan kesempatan kepada karyawan mereka untuk bekerja dari rumah di masa depan akan mengalami kesulitan mendapatkan pekerja dengan keterampilan tertentu.

"Mereka yang terampil akan lebih tertarik bekerja di tempat yang mengadopsi cara kerja baru," katanya.

"Kita sudah melihat hal ini terjadi di sektor teknologi seperti IT."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?