Dapatkah Aksi Boikot Menjatuhkan Facebook?

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 30 Juni 2020 | 15:33 WIB
Dapatkah Aksi Boikot Menjatuhkan Facebook?
Kantor Facebook, Silicon Valley. [Shutterstock]

Suara.com - Kampanye Stop Hate for Profit adalah gerakan terbaru untuk menggunakan boikot sebagai alat politik. Diklaim bahwa Facebook tidak cukup berbuat untuk menghapus konten rasis dan penuh kebencian dari platformnya.

Ini mendorong serangkaian perusahaan besar menarik iklan dari Facebook dan beberapa perusahaan media sosial lainnya.

Di antara yang terbaru untuk melakukannya adalah Ford, Adidas dan HP. Mereka bergabung dengan perusahaan sebelumnya, termasuk Coca-Cola, Unilever, dan Starbucks.

Situs berita Axios juga melaporkan bahwa Microsoft menangguhkan iklan di Facebook dan Instagram pada Mei lalu karena kekhawatiran tentang "konten yang tidak pantas".

Sementara itu, platform online lainnya, termasuk Reddit dan Twitch, mengalami tekanan lebih besar dengan mengambil langkah menentang ujaran kebencian mereka sendiri.

Lalu, bisakah boikot itu melukai Facebook? Jawaban singkatnya adalah ya. Pasalnya, sebagian besar pendapatan Facebook berasal dari iklan.

Sebuah wawancara mengungkap bahwa David Cumming dari Aviva Investors, mengatakan hilangnya kepercayaan, dan tidak adanya kode moral, dapat "menghancurkan bisnis".

Seperti diketahui, Jumat (26/6/2020), harga saham Facebook turun 8 persen, membuat CEO Facebook, Mark Zuckerberg, secara teori kehilangan sekitar 6 miliar pounsdsterling.

Menengok ke belakang, ini bukan boikot pertama dari perusahaan media sosial. Pada 2017, perusahaan besar mengumumkan mereka akan berhenti beriklan di YouTube setelah iklan ditempatkan di sebelah video berbau rasis dan homofobik.

Baca Juga: Curhat Bayar Tagihan Indihome Melebihi Paket, Netizen Ini Malah Bikin Emosi

Boikot khusus itu sekarang hampir sepenuhnya dilupakan. YouTube mengubah kebijakan iklannya, dan tiga tahun di perusahaan induk YouTube Google baik-baik saja.

Jadi, banyak alasan jika boikot yang ada ini tidak berpengaruh banyak Facebook seperti dikira.

Pertama, banyak perusahaan hanya berkomitmen untuk memboikot satu bulan di bulan Juli.

Kedua, dan mungkin lebih signifikan, sebagian besar pendapatan iklan Facebook berasal dari ribuan dan ribuan usaha kecil hingga menengah.

BBC mengutip CNN, Selasa (30/6/2020), melaporkan bahwa 100 perusahaan dengan pengeluaran tertinggi menyumbang 4.2 miliar dolar AS dalam iklan Facebook tahun lalu atau sekitar 6 persen dari pendapatan iklan platform.

Sejauh ini, sebagian besar perusahaan menengah belum mendaftar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI