Riset di China Peringatkan Kandidat Virus Pandemi Baru dari Babi

Deutsche Welle Suara.Com
Kamis, 02 Juli 2020 | 08:45 WIB
Riset di China Peringatkan Kandidat Virus Pandemi Baru dari Babi
[DW Indonesia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah strain virus flu terbaru yang ditemukan dalam penelitian di peternakan babi di China, berpotensi menjadi kandidat virus pandemi baru.

Tes antibodi menunjukkan, lebih dari 10% peternak babi sudah terinfeksi virus.

Para peneliti di China menemukan satu tipe virus flu babi yang punya kemampuan dapat memicu pandemi baru. Demikian hasil penelitian yang dirilis dalam jurnal sains Amerika Serikat,  Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Walau sejumlah pakar menyebut, virus bersangkutan saat ini tidak menciptakan ancaman langsung.

Virus flu babi terbaru menjadi lebih mudah menginfeksi manusia, dan perlu terus dimonitor, kalau nanti kasusnya menjadi potensi virus pandemi“, ujar penulis laporan yang  meliputi para ilmuwan dari sejumlah Universitas di China dan pakar dari Center for Disease Control and Prevention di China.

Para peneliti dari tahun 2011 hingga 2018 mengambil 30.000 sampel swab dari hidung babi dari rumah pemotongan ternak di 10 provinsi China dan dari sebuah rumah sakit hewan. Mereka berhasil mengisolasi 179 jenis virus flu.

Di antara virus-virus tersebut, para peneliti menemukan sebuah strain G4 dari virus H1N1, yang memiliki semua ciri khas sebagai kandidat virus pandemi.

Para ilmuwan juga melakukan sejumlah eksperimen, termasuk pada cerpelai yang menunjukkan gejala flu mirip pada manusia.

Peternak babi sudah terinfeksi

Baca Juga: Dari Mana Sumber Penularan Baru Virus Corona di Melbourne?

Para peneliti juga menemukan, para pekerja di peternakan babi menunjukkan naiknya level virus itu dalam darah mereka. Hasil tes darah menunjukkan sekitar 10,4% peternak babi mengembangkan antibodi terhadap strain virus baru tersebut.

Tes juga menunjukkan, kekebalan tubuh manusia pada flu musiman tidak mengandung proteksi terhadap strain G4.

“Walau punya kemampuan menginfeksi manusia, virus baru yang merupakan rekombinasi virus H1N1 yang mewabah tahun 2009 dengan satu strain virus pada babi itu, tidak menciptakan risiko langsung menjadi pandemi baru“, kata Carl Bergstrom, pakar biologi dari University of Washington.

“Tidak ada bukti bahwa strain G4 menyebar pada manusia, walau ada paparan ekstensif selama lima tahun“, ujar Bergstrom lewat Twitter.

WHO akan pelajari hasil riset China

Organisasi kesehatan dunia-WHO menyatakan, akan secara cermat mempelajari hasil penelitian di China itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI