Ditolak Periksa Revisi Skripsi, Curhatan dengan Dosen Ini Bikin Nyesek

Kamis, 20 Agustus 2020 | 11:30 WIB
Ditolak Periksa Revisi Skripsi, Curhatan dengan Dosen Ini Bikin Nyesek
Ilustrasi skripsi. [Shutterstock]

Unggahan warganet tersebut bahkan mendapat perhatian dan tanggapan dari seorang dosen akuntansi di Universitas Padjadjaran, yang mengutip tweet tersebut lewat akun @ErsaTriWahyuni pada 15 Agustus.

"Para mahasiswa nggak usah overthinking sampai nangis-nangis segala. Mungkin saja ibunya lagi banyak beban. Jangan dikontak dulu tiga harian. Lain kali kalau kirim revisian nggak usah nanya kapan akan disetujui, bilang saja 'mohon masukan dan review dari ibu atas revisi saya'," tulis Ersa Tri Wahyuni dalam sebuah utas.

Lewat utas tersebut, dosen yang aktif di Twitter itu memberikan tips kepada mahasiswa tata cara menghubungi dosen.

Meski begitu, rupanya banyak warganet yang mengalami kejadian serupa dengan mahasiswa tersebut dan mendapatkan perlakuan yang sama.

Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 8.200 kali ke sesama pengguna Twitter itu menuai beragam komentar.

"Kadang aku tuh suka bingung kalau mau chat dosen sampai bikin di note dulu terus tanya temen kira-kira itu udah sopan atau belum karena takutnya dosen itu salah pengertian pas baca chatnya kayak gini," tulis akun @thatsmemap.

"Lebih ke salah milih kata aja sih menurutku. Aku pernah dikasih tau langsung dengan dosen, 'jangan tanya kapan kesiapan beliau buat ditemuin'. Tapi itu balik lagi ke pribadi dosen masing-masing ya, dan menurutku dosen yang ini tipe yang aku sebutin barusan," komentar @smitywerbenjage.

Ilustrasi ruang kuliah. [Shutterstock]
Ilustrasi ruang kuliah. [Shutterstock]

"Alhamdulillah dosen pembimbingku dulu sangat sangat super duper baik," tambah @nisaramsyana.

"Perasaan udah sopan huhu. Sekalipun ada salah kata menurutku tetep salah kalau respon dosennya sebegitunya. Mahasiswa kuliah selain butuh ilmu juga butuh dibimbing bagaimana yang benar dan yang salah. Semangat mbak, semoga segera terlewati. I know how you feel," ungkap @luthfiyahputry.

Baca Juga: Plot Twist, Penampakan Tiup Balon Bendera Indonesia Ini Bikin Nyesek

"Cuma di Indonesia dosen gaya eksklusifitasnya tinggi, di LN semua nganggap kayak teman. Apalagi ketika gue S2 di Swedia manggil profesor ngajak ngopi udah biasa untuk bahas penelitian," cuit @orangbiasa_id.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI