Nyanyikan Lagu Happy Birthday Berisiko Sebarkan Covid-19, Ini Alasannya

Rabu, 09 September 2020 | 08:30 WIB
Nyanyikan Lagu Happy Birthday Berisiko Sebarkan Covid-19, Ini Alasannya
ilustrasi perayaan ulang tahun dengan kue bertuliskan Happy Birthday. [Jeevan Singla/Pixabay]

Suara.com - Menyanyikan lagu 'Happy Birthday' mungkin menjadi hal istimewa saat perayaan ulang tahun. Tapi di masa pandemi ini, lagu tersebut bisa saja menjadi petaka.

Studi yang dimuat jurnal Aerosol Science and Technology, para peneliti dari Lund University di Swedia menyebut bahwa pelafalan huruf 'p' dan 'b' pada lagu 'Happy Birthday', berpotensi menyebarkan droplet pembawa Covid-19.

Untuk menghitung banyak partikel virus yang dikeluarkan saat bernyanyi 'Happy Birthday', peneliti meminta 12 orang sehat dan 2 orang positif Covid-19 untuk menyanyikan lagu tersebut dengan posisi mulut menghadap ke dalam sebuah corong.

Selanjutnya, mereka diminta untuk menyanyikan lagu Happy Birthday dan lagu klasik Swedia yang banyak memuat huruf 'b' dan 'p', yakni 'Bibbis pippi Petter', yang diulang 12 kali dalam dua menit dengan nada konstan.

Ilustrasi droplet penyebar Covid-19. [Badafest/Pixabay]
Ilustrasi droplet penyebar Covid-19. [Badafest/Pixabay]

Selama menyanyikan lagu, aerosol dan tetesan yang lebih besar diukur menggunakan lampu, kamera kecepatan tinggi, dan instrumen yang dapat mengukur partikel yang sangat kecil. Semakin keras dan kuat lagu tersebut, semakin besar juga konsentrasi aerosol dan tetesan.

Hasilnya, banyak tetesan air liur (droplet) yang keluar dari mulut ketika menyebutkan huruf konsonan dari bait-bait dalam lagu 'Happy Birthday'. Sebagian droplet menempel pada corong, sementara bagian lainnya mengendap jadi aerosol di udara.

"Sejauh ini, belum ada penyelidikan ilmiah tentang jumlah partikel aerosol dan tetesan lebih besar yang benar-benar kita hembuskan saat bernyanyi," papar professor Jakob Löndahl, pakar aerosol yang juga penulis studi tersebut, sebagaimana dikutip dari Mirror, Rabu (9/9/2020).

Secara terpisah, Malin Alsved yang juga menjadi salah satu penulis studi ini menyebut bahwa aeorosol yang keluar dari mulut bisa bertahan di udara dalam beberapa menit.

"Beberapa tetesan sangat besar sehingga hanya bergerak beberapa desimeter dari mulut sebelum jatuh, sedangkan yang lain dengan ukuran lebih kecil mungkin terus melayang selama beberapa menit," tutup Alsved.

Baca Juga: Face Shield dan Masker Berkatup Tidak Efektif Cegah Infeksi, Ini Alasannya

Ilustrasi pakai masker. (Pexels)
Ilustrasi pakai masker. (Pexels)

Setelah adanya studi ini, Otoritas Kesehatan Inggris, NHS, mengeluarkan pedoman baru terkait penanganan Covid-19.

Mereka mengimbau orang yang bernyanyi untuk mengenakan masker sambil mencuci tangan, untuk memastikan sebanyak mungkin virus yang disingkirkan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI