Tidak pernah dijelaskan bagaimana hukum ini muncul, tetapi banyak yang berpendapat bahwa itu dilakukan untuk mendukung "masalah keamanan" bagi Israel.
Para ahli lain berpendapat bahwa KBA sengaja melakukan penyensoran untuk menyembunyikan tindakan Israel terhadap Palestina, seperti pembongkaran rumah.
Karena undang-undang tersebut hanya berlaku di Amerika Serikat, perusahaan di negara lain telah mengambil gambar satelit di wilayah tersebut dalam beberapa dekade terakhir.
Namun, karena pasar komersial untuk citra satelit didominasi oleh Amerika Serikat, sebagian besar citra yang tersedia untuk umum dan tersebar adalah gambar berkualitas rendah.
KBA sendiri menjadi momok bagi komunitas ilmiah, mulai dari ilmuwan iklim hingga arkeolog, yang menginginkan pertukaran informasi terbuka untuk penelitian.
Menghadapi penolakan ini, larangan KBA dicabut pada Juli 2020, tetapi sayangnya banyak citra satelit yang tersedia secara luas di wilayah tersebut masih memiliki kualitas yang relatif rendah.
![Ilustrasi aplikasi Google Earth pada sebuah ponsel. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/13/95686-ilustrasi-aplikasi-google-earth-pada-sebuah-ponsel.jpg)
Menurut laporan BBC, Apple mengklaim saat ini sedang bekerja untuk memperbarui citra satelitnya di wilayah tersebut.
Sementara itu, Google mengatakan kemungkinan akan memperbarui platform setelah citra dengan resolusi lebih tinggi tersedia.
Baca Juga: Kirim Surat ke Presiden AS, Buruh Bela Palestina: Hentikan Agresi Israel!