Satelit alami Bumi itu akan tampak berdekatan dengan planet cincin dengan Bulan jarak 3 derajat di selatan Saturnus.
![Bulan purnama. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/10/10/71928-bulan-purnama.jpg)
Keduanya dapat dilihat mulai pukul 19:04 WIB ketika mencapai ketinggian 7 derajat di atas ufuk timur.
Titik puncak tertinggi dapat diamati pukul 00:38 WIB ketika mencapai 77 persen di atas cakrawala selatan.
Setelahnya, keduanya akan menghilang saat fajar sekitar pukul 05:48 WIB dengan ketinggian 13 derajat di atas ufuk barat.
Bulan dan Saturnus dapat ditemukan di konstelasi Capricornus.
4. Segitiga formasi Bulan-Jupiter-Saturnus
Usai berkonjungsi dengan Saturnus, planet terbesar di tata surya juga akan melakukan pendekatan dengan Bulan dan planet cincin tersebut.
Tiga objek di langit itu akan membentuk formasi segitiga.
Jupiter akan terletak sekitar 5 derajat di arah timur laut Bulan dan Saturnus terletak sekitar 12 derajat di arah barat Bulan.
Baca Juga: Alasan Mengapa Supermoon Terakhir di Tahun 2021 Disebut Strawberry Moon
Pengamatan dapat dilakukan mulai pukul 19:00 WIB hingga ketiganya menghilang pada pukul 05:48 WIB saat fajar.
5. Hujan meteor Piscis Austrinid
![Ilustrasi hujan meteor Perseid. [Shutterstock/Hareluya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2014/08/11/meteor.jpg)
Pada penghujung Juli 2021, hujan meteor Piscis Austrinid akan terjadi.
Hujan meteor ini akan aktif mulai 15 Juli hingga 10 Agustus, tapi tingkat puncak meteor terjadi pada 28 Juli mendatang.
Selama periode ini, akan ada peluang untuk melihat meteor di konstelasi Piscis Austrinus.
Dalam pandangan langit, hujan meteor baru akan terlihat pukul 20:00 WIB ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur.