Tak Banyak yang Tahu, 5 Ilmuwan Ini Mengubah Dunia

Senin, 05 Juli 2021 | 13:30 WIB
Tak Banyak yang Tahu, 5 Ilmuwan Ini Mengubah Dunia
Ilustrasi ilmuwan. [Luvqs/Pixabay]

Bath menggantikan cara kuno dengan menggunakan laser, sehingga memberikan dokter kemampuan melakukan operasi pengangkatan, dengan akurasi lebih tinggi dan hasil yang lebih baik.

Ilustrasi operasi katarak. (Shutterstock)
Ilustrasi operasi katarak. (Shutterstock)

Metode Bath disebut Laserphaco Probe, dua tahun setelah menemukan cara itu, Bath menerima paten untuk penemuannya dan menjadi dokter perempuan Afrika-Amerika pertama yang menerima paten medis.

3. Flossie Wong-Staal

Flossie Wong-Staal dikenal sebagai ahli virus yang meninggalkan Hong Kong dan pergi ke Amerika Serikat pada 1964. Ia memainkan peran penting dalam penelitian AIDS.

Wong-Staal bekerja di National Cancer Institute (NCI) di Bethesda, Maryland, ketika epidemi AIDS meledak di Amerika Serikat.

Ia adalah bagian dari tim yang pertama kali mengidentifikasi human immunodeficiency virus (HIV) sebagai penyebab AIDS.

Selain itu, Wong-Staal dan rekannya, Robert Gallo mengkloning HIV dan menemukan bagaimana virus itu bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh manusia.

Selama di NCI, Wong-Staal juga merancang tes darah untuk mendeteksi HIV.

4. Christine Darden

Baca Juga: Ritual Misterius! Ilmuwan Temukan Kolam Berumur 3.000 Tahun

Christine Darden lahir pada 1942 dan berperan untuk mengungkap rahasia ledakan sonik.

Berawal ketika 1955, NASA mempekerjakan tim "komputer manusia" untuk menghitung lintasan penerbangan, propulsi, dan dinamika roket.

Christine Darden. [NASA]
Christine Darden. [NASA]

Salah satu komputer manusia ini adalah Christine Darden, yang bergabung dengan jajaran NASA pada 1967.

Tugas pertama Darden adalah merancang program komputer untuk menghitung efek ledakan sonik, suara sangat keras yang dihasilkan saat pesawat terbang lebih cepat daripada kecepatan suara.

Tim ilmuwan NASA mereplikasi ledakan menggunakan terowongan angin dan pesawat model, sementara Darden menggunakan model komputer untuk menghitung efek ledakan.

Hasil simulasi Darden cocok dengan percobaan terowongan angin, meskipun metode Darden terbukti lebih murah dan lebih efisien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI