Lelaki di China Meninggal karena Virus Langka, Bukan Cacar Monyet

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 20 Juli 2021 | 08:00 WIB
Lelaki di China Meninggal karena Virus Langka, Bukan Cacar Monyet
Ilustrasi monyet. (Pixabay/blende12)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut CDC, dari 50 orang yang terinfeksi, 21 telah meninggal.

Sebagian besar kasus pada manusia terjadi pada orang yang bekerja dengan monyet, seperti dokter hewan atau peneliti.

Setelah virus melompat ke manusia, itu tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang.

Menurut CDC, hanya ada satu kasus infeksi virus B yang dilaporkan pada manusia yang menyebar ke orang lain.

Virus corona baru juga diperkirakan muncul dari sumber "zoonosis", yang berarti ia berpindah dari hewan ke manusia.

"Tetapi untuk virus B, manusia adalah jalan buntu. Tidak melompat dari satu manusia ke manusia lain," kata Dr. Nikolaus Osterrieder, dekan Jockey Club College of Veterinary Medicine and Life Sciences di Hong Kong, kepada Post.

Penyakit zoonosis. (Shutterstock)
Penyakit zoonosis. (Shutterstock)

Namun, pejabat kesehatan China mengatakan, laporan baru itu menunjukkan bahwa virus itu mungkin menimbulkan ancaman zoonosis potensial.

Karenanya perlu untuk memperkuat pengawasan di kera laboratorium dan pekerja kerja di China.

Virus Monkey B termasuk dalam keluarga virus disebut virus herpes, keluarga yang sama mencakup herpes simpleks 1 manusia, biasanya menyebabkan luka dingin, dan herpes simpleks 2, menyebabkan herpes genital.

Baca Juga: Ngakak! Kena Begal Monyet, Pria Ini Masih Sempat Makan Suapan Terakhir

Virus cacar monyet, di sisi lain, milik keluarga virus yang disebut orthopoxviruses dan terkait dengan virus yang menyebabkan cacar manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI