Ini menjadikan pertama kalinya tim Arab menemukan, mendeskripsikan secara ilmiah, dan menamai spesies baru fosil paus.
Mereka menganalisis fosil paus yang mencakup potongan tengkorak, rahang, gigi, tulang belakang, dan tulang rusuk.
Para ilmuwan menemukan bahwa Phiomicetus anubis adalah paus paling awal di Afrika dari kelompok paus semiakuatik yang dikenal sebagai protocetids.
Hewan yang diprediksi memiliki berat 600 kilogram ini mengembangkan beberapa fitur anatomi baru dan strategi makan, salah satunya Phiomicetus anubis memiliki gigi seri ketiga yang panjang di samping gigi taringnya.
Hal itu menunjukkan bahwa gigi seri dan gigi taring digunakan untuk menangkap, melemahkan, dan menahan mangsa yang lebih cepat sebelum dipindahkan ke gigi bagian pipi untuk dikunyah.
Selain itu, otot-otot besar di kepala fosil memberinya kekuatan gigitan yang kuat, memungkinkannya untuk menangkap mangsa besar melalui gertakan dan gigitan.
![Penemuan Phiomicetus anubis. [Livescience]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/29/18218-phiomicetus-anubis.jpg)
"Kami menemukan bagaimana rahangnya yang ganas, mematikan, dan kuat mampu mengoyak berbagai mangsa," tambah Gohar, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (29/8/2021).
Phiomicetus anubis bukan satu-satunya fosil paus yang berasal dari Eosen tengah di Mesir. Fosilnya berasal dari daerah yang sama dengan Rayanistes afer, yaitu paus air paling awal.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat bagi Manusia Pergi ke Mars?