Menurut dia, ini mungkin bukan di media sosial tapi di aplikasi percakapan jadi kalo mereka punya pacar dan mereka minta PAP, mereka mengirim.

"Beberapa kasus, foto yang dikirim sudah masuk dalam golongan vulgar. Kalo media sosial untuk remaja tidak banyak kasus over-sharing, tapi paling banyak adalah bullying,” ucap Ira Mirawati, Pendiri Sobatmu dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Sementara itu, Novi Kurnia, selaku Dewan Pengarah Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Koordinator Japelidi, menjabarkan bahwa buku ini menawarkan tiga bagian besar dari privasi dan keamanan, perilaku online positif dan kesejahteraan digital.
"Yang menarik dari saya pelajar dari (buku yang dibuat) Tiktok, bahasanya enak, santai, terjemahan bagus, visualisasi menarik dan yang mau saya tiru (sebagai penulis) buku ini interaktif,” tutupnya. [Kathy Puteri Utomo]